"Bukan saya ada masalah dengan Anies, (koalisi) partai Anda nanti pecah saya bilang. Karena kalau Anda bawa saya ke sana nanti setelah satu partai, Partai Demokrat bisa lari dari tempat Anda, lalu yang dituduh saya memecah belah," kata dia.
Selain itu, Mahfud memandang bahwa masih banyak masyarakat yang tidak suka dengan politik identitas, sebuah citra yang selama ini melekat pada diri Anies.
"Kenapa saya waktu itu menolak, mungkin citra penggunaan politik identitas itu belum banyak hilang gitu ya sehingga agak tidak mudah menjelaskannya, gitu kan, bagi saya. Mungkin tidak benar, tapi itu kan citra yang ada di publik," ujar Mahfud.
"Sehingga, meskipun saya tidak pernah bilang iya dan bilang tidak kepada Pak Prabowo, tapi rasanya kalau saya lihat dari tim suksesnya, orientasinya bukan ke orang seperti saya," kata dia.
(*)