Ia lalu mengambil beberapa tindakan untuk mendisiplinkan muridnya.
"Awalnya saya ambil sebilah bambu untuk menakuti saja, agar siswa segera bangun melaksanakan shalat. Hingga mereka berdiri. Bambu mengenai tas tas ransel korban," ungkapnya.
Karena mereka masih diam, Akbar kemudian mengaku mencolek siswa dengan tangan.
Saat itu, siswa A bereaksi menatap Akbar dengan sorotan tajam.
"Saya lalu colek bagian lengan dan pundak A dengan tangan, seperti cubit sedikit. Dua sampai 3 kali saya colek gitu," ujarnya.
Hingga para siswa kemudian pergi menuju mushala untuk melaksanakan salat.
Pulang Lapor Ke Orangtua
Setelah selesai shalat, Akbar terpikir untuk mengecek keadaan anak-anak yang dia tegur tadi.
"Saya lalu tanya di mana siswa yang terkena pukul tadi? Temannya bilang sudah pulang."
Dia mengaku sempat menanyakan apakah ada siswa yang terluka. Siswa lainnya menjawab tidak ada.
"Tapi saya sampaikan salam permohonan maaf termasuk ke A lewat temannya. Saat itu siswa pulang sekolah pada pukul 14.15 Wita," imbuh dia.
Namun, saat pulang, Akbar justru mendapat kabar dari kepala sekolah bahwa ayah dari siswa A datang ke sekolah.
Ia tidak terima anaknya dihukum dengan tindakan fisik.
Baca juga: Jusuf Hamka Akhirnya Muncul Dukung Ida Susanti Polisikan Adik Perempuan yang Nikah Ngaku Jadi Pria
Akbar kemudian menyampaikan permintaan maafnya kepada orangtua siswa.
Bahkan sudah melalui upaya mediasi tiga kali. Namun tak kunjung ada titik terang.