Santi pun mengirim SMS ke nomer telefon Nardinata untuk mengajak kenalan.
“Aku ini kenalan, iseng gitu, hai boleh kenalan. Ternyata dibalas, terus dibales, rupa-rupanya dia tertarik,” ucap Santi.
Sampai akhirnya, pada tanggal 26 Juni 2000, Nardinata menjemput Santi di kosan.
Santi diajak makan bersama dengan kakak dari Nardinata.
Saat itu, Nardinata lalu menunjukkan akta kelahiran dań juga KTP.
“Tapi kalau di KTP cowok?,” tanya dr.richard.
“Cowok, orangnya aja kayak laki,” jawab Santi.
Malam setelah acara makan, Nardinata langsung mengajak Santi menikah.
“ dia langsung ngomong, kamu mau nggak nikah sama aku,’
Bahkan Santi juga sering diajak berkunjung ke tempat usaha Kakak Nardinata.
Dua minggu kenal, Nardinata lalu menemui kakak Santi untuk mélamar.
Santi menerima lamaran Nardinata karena melihat sikap baik pada Nardinata.
Hingga pada akhirnya, 28 Juli 2000, mereka melakukan acara tukar cincin.
Lalu pada tanggal 30 Juli mereka resmi menandatangani surat pernikahan di Jakarta.
Sehari setelah tandatangan surat pernikahan, pasangan ini pun melakukan bulan madu di tiga negara.
Dalam perjalanan pernikahan mereka, tiba-tiba sertifikat rumah yang ditempati Santi sudah berganti nama menjadi nama keponakan Nardinata.
Sampai akhirnya Rumah itu kini dieksekusi.
Santi sendiri Sudah membuat laporan ke polisi namun kasusnya tak kunjung selesai sampai sekarang.
Baca berita lainnya di Google News