TRIBUNSUMSEL.COM -- Gregorius Ronald Tannur ternyata sempat coba mengelabui polisi dengan membuat laporan palsu.
Tujuan tak lain agar Gregorius Ronald Tannur bisa terhindar dari jeratan hukum atas kematian Dini Sera Afrianti sang kekasih.
Melansir Tribunjatim.com, Jumat (6/10/2023) Gregorius sempat mendatangi Polsek Lakarsantri usai dokter National Hospital menyatakan Dini tewas.
Dia bilang kalau ada perempuan meninggal di Apartemen Orchid, Pakuwon, setelah asam lambung kambuh.
Dari informasi tersebut Polsek Lakarsantri dan Inafis mendatangi lokasi.
Awal-awal itu polisi sempat percaya dengan pengakuan Gregorius.
Bahkan pejabat polsek setempat mengatakan kalau Andini tewas karena penyakit bawaan, yaitu asam lambung.
Ketika berita itu teman-teman Dini menyebarkan bukti-bukti kondisi terakhir ketika dari Blackhole KTV Club, Lenmarc Mall, bersama Gregorius.
Satreskrim Polrestabes Surabaya kemudian memutuskan mengambil alih kasus tersebut.
Beberapa tim pun disebar untuk mencari informasi.
Di situlah kejanggalan mulai terungkap.
Rabu 4 Oktober 2023 sekira pukul 23.00 Jenazah Andini diautopsi di RSUD dr Soetomo.
Saat itu status Gregorius yang merupakan anak pejabat belum terungkap. Rabu sore informasi itu baru mencuat.
Gregorius diketahui anak dari Edward Tannur anggota DPR RI Komisi IV fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) asal Nusa Tenggara Timur.
Instagram simpatisan ayah Ro saat itu dikunjungi banyak netizen.
Ada yang menyebut bapak Ronald berusaha mencegah kasus ini viral.
Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI Imron Amin baru-baru ini menyebut akan mengirim tim ke Surabaya untuk mendalami ada atau tidak intervensi Edward ke polisi dalam menangani kasus anaknya.
Dini Sempat Dilindas Mobil
Gregorius Ronald Tannur (GR) anak anggota DPR RI menguak bagaimana dirinya menghabisi nyawa Dian sang kekasih.
Ternyata Gregorius Ronald Tannur tega melakukan tiga tindakan kekerasan terhadap Dini.
Hal tersebut diungkap Kapolrestabes Surabaya Kombes Pasma Royce dalam konferensi pers kasus kematian Dini pada Jumat (6/10/2023).
Diungkap Kombes Pasma Royce, Dini dan GR telah berpacaran sejak bulan Mei 2023.
Pada Selasa malam, Dini dan GR diundang rekannya untuk berkaraoke di bersama.
"Pada pukul 21.32 Wib, korban dan GR datang ke karaoke Blackhole dan bergabung dengan lima temannya dan meminum minuman keras," kata Kombes Pasma Royce melansir Tribunnewsbogor.com, Jumat (6/10/2023).
Selang 2,5 jam kemudian, Dini dan GR keluar dari ruangan karaoke hendak pulang.
Namun di momen tersebut, Dini dan GR bertengkar hingga diketahui oleh pihak security.
"Rabu 4 Oktober 2023 pukul 00.10 Wib, korban dan GR disaksikan oleh security sedang pulang menuju lift dan saat itu terjadi cekcok," ujar Kombes Pasma Royce.
Awal mula pertengkaran tersebut diurai GR kepada pihak kepolisian.
Ternyata perselisihan dimulai gara-gara GR menendang kaki kekasihnya.
Aksi sadis pertama yang dilakukan GR itu sampai membuat Dini terjatuh.
"Dalam pertengkaran itu bahwa saksi GR telah melakukan penendangan terhadap kaki kanan DSA. Hingga korban terjatuh sampai posisi duduk," ungkap Kombes Pasma Royce.
Bak tak puas, GR pun kembali menganiaya kekasihnya dengan kejam.
Aksi sadis kedua adalah GR memukul kepala Dini menggunakan botol miras yang ia bawa.
Gregorius Ronald Tannur Anak Anggota DPR RI Pelaku Penganiayaan Dini Hingga Tewas Resmi Ditangkap (Instagram @humaspolrestabessurabaya)
"Setelah terduduk, GR melakukan pemukulan kepada DSA sebanyak dua kali menggunakan botol minuman (miras)," pungkas Kombes Pasma Royce.
Tiba di basement parkiran, GR kembali melakukan hal sadis kepada kekasihnya.
Aksi ketiga itulah yang akhirnya membuat Dini terkulai lemas hingga meninggal dunia.
Betapa tidak, GR secara tiba-tiba melindas Dini yang kala itu sedang bersandar di mobilnya.
"Korban berduduk sandar pada pintu sebelah kiri pintu mobil. Saksi GR masuk mobil pada posisi driver. Selanjutnya mobil dijalankan dan belok ke kanan, sedangkan korban di posisi kiri terduduk. Sehingga menyebabkan korban terlindas sebagian tubuhnya dan terseret lima meter lebih," ungkap Kombes Pasma Royce.
Usai mengetahui pacarnya terlindas dan terseret, GR pun membawanya menuju apartemen.
Tiba di apartemen satu jam kemudian, GR syok lantaran Dini dalam kondisi lemas.
Di momen itulah GR sempat panik hingga memberikan napas buatan kepada sang pacar.
"Pukul 01.15 Wib, GR tiba di apartemen dan memindahkan DSA ke kursi roda. Korban sudah lemas. Dalam kondisi tersebut GR mencoba untuk memberikan napas buatan dan sambil menekan dada DSA namun tidak ada respon," imbuh Kombes Pasma Royce.
Hingga akhirnya GR pun membawa Dini ke rumah sakit.
Namun nahas nyawa Dini tak tertolong.
"DSA dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan tindakan medis oleh pihak rumah sakit. Kemudian pukul 02.30 Wib korban DSA dinyatakan meninggal dunia," ujar pihak kepolisian.
Atas kasus tersebut, GR resmi ditetapkan sebagai tersangka.
GR pun telah diamankan pihak kepolisian.
(*)