Diketahui, Pak Ambo merupakan kelahiran 1964, yang saat ini berusia 59 tahun.
Saat usianya 33 tahun, Pak Ambo pertama kali bertemu dengan seekor buaya di perairan sekitar pabrik Pupuk Kaltim.
Saat itu, panjang Riska masih satu meter.
Dua tahun bekerja di Samarinda, Ambo memutuskan pulang ke Bontang mengurus buaya itu.
Awalnya, Buaya Riska hampir setiap hari mendatangi rumah Pak Ambo di Muara Sungai Guntung RT 002, Kelurahan Guntung, Bontang, Kaltim.
Pak Ambo tak menyangka jika buaya Riska begitu patuh dengannya.
Suatu ketika, Pak Ambo melihat buaya itu berdiam di samping perahu yang disandarkan di depan rumahnya.
“Datang sendiri. Kok ada buaya di samping perahu saya. Kupanggil dia, datang. Saya beri makan, sampai sekarang,” kata pria kelahiran 1964 itu.
Pak Ambo lalu memberikan nama Riska, dengan alasan sederhana, buaya itu betina.
Nama itu juga sama dengan nama perahunya.
Sejak itulah Pak Ambo mulai dekat dan merawat Riska layaknya hewan peliharaan.
"Perahuku namanya Riska. Kadang saya main-main di Sungai Guntung datangi dia.
Saya pakai perahu, saya dayung, dia (buaya) ikut di samping perahu saya," kata Pak Ambo.
Baca juga: Awal Mula Kisah Persahabatan Buaya Riska dan Pak Ambo, 26 Tahun Lalu Riska Buntuti Ambo Tapi Dicueki
Pak Ambo sudah menganggap buaya Riska sebagai anaknya. Bahkan ia kerap disambani ke muara sungai dekat rumahnya.
Sesekali pak Ambo mencium buaya Riska dengan penuh rasa cinta.
Buaya sepanjang empat meter itu sering datang ke rumah Ambo saat lapar.