TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Selebgram Palembang Yoan Sandradyta dipanggil Ditreskrimsus Polda Sumsel untuk mengklarifikasi pernyatannya yang mendukung pembakaran lahan untuk membuka lahan.
Diketahui, selebgram Palembang Yoan Sandradyta kini menjadi sorotan netizen bahkan ramai dihujat imbas video pendapatnya terkait pembakaran lahan dan kabut asap viral di sosial media.
Plt Dirreskrimsus Polda Sumsel AKBP Putu Yudha Prawira mengatakan, pihaknya sudah mengundang Yoan Sandradyta untuk datang ke Polda Sumsel untuk mengklarifikasi pernyataannya yang viral di medsos.
"Yang bersangkutan sudah kita undang untuk mengklarifikasi video yang diunggah nya di medsos. Rencananya hari ini datang ke Polda Sumsel, " ujar Putu, saat dikonfirmasi Senin (2/10/2023).
Dijadwalkan, Yoan Sandradyta dipanggil ke Polda Sumsel pada pukul 14.30 WIB.
Namun Putu tidak menyebutkan pukul berapa Yoan bakal datang ke Polda Sumsel untuk memberikan klarifikasi.
Baca juga: Kurir Narkoba Sindikat Fredy Pratama Ditangkap di Palembang, Belly Saputra Sudah Edarkan 62 Kg Sabu
Dihujat Netizen
Sebelumnya dalam unggahan yang dia posting di akun instagram @yoansandradyta, pemilik nama Yoan Sandradyta itu dengan santai menyebut jika kabut asap di Palembang adalah hal biasa.
"Nah liat nah, memang lagi asep cakmano guys.
Logika bae e misal e, kamu punyo lahan 100 hektar, kamu be atau aku be e, dak galak lah nyuruh wong nebang, mending aku bakar bae sekali lewat sudah, agek bayar be mobil Damkar supayo api tu reda, yang penting kan abis.
(logika saja ya, misal kamu punya lahan 100 hektar, kamu atau saya saja ya, gak mau lah nyuruh orang menebang. Mending saya bakar saja, sekali lewat selesai. Nanti tinggak bayar saja mobil damkar supaya (apinya) reda, yang pentingkan habis), ," katanya.
Bahkan ia mengaku jika aksi pembakaran hutan untuk membuka lahan bukanlah sebuah masalah meskipun menyebabkan poluisi kabut asap.
Wanita itu juga menyebut kabut asap harus diterima masyarakat dengan biasa layaknya tak terjadi apapun.
"Sebenernyo ini nih balek balek ke keegoisan kito, kalo pun aku yang punyo lahan pasti aku mikir cakitu, waya waya berapo hari paling hilang. (Sebenarnya ini kembali lagi keegoisan kita. Kalau pun aku yang punya lahan, pastinya aku mikir begitu. Cuma berapa hari ini (kabut asap),
"Sudah biaso setiap tahun cakini, yosudahlah mungkin sudah fasenyo cakini yo terimo bae, nikmati bae, jalani bae cakitu na. (Sudah biasa setiap tahun begini, ya sudahlah mungkin sudah fasenya ya terima saja, nikmati saja, jalani saja, begitu lah," ujarnya.