TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Polda Sumsel angkat bicara terkait komentar Selebgram Palembang Yoan Sandradyta yang seakan mendukung pembakaran hutan dan menyebut kabut asap adalah hal yang semestinya bisa dimaklumi.
Diketahui, sosok Selebgram Palembang Yoan Sandradyta kini ramai dihujat netizen terutama warga Palembang dan sekitarnya atas komentarnya tersebut.
Saat dikonfirmasi Tribunsumsel.com, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengatakan, karhutla adalah musibah yang harus ditangani secara bersama-sama.
"Ini musibah. Dan kita dari Polda sudah berupaya untuk melakukan pemadaman dimana kita juga melaksanakan operasi mandiri kewilayahan dengan sandi Ops Stop Karhutla dan kita juga terus melakukan penebalan untuk membantu pemadam api yang ada, " ujar Supriadi kepada Tribunsumsel.com, Senin (2/10/2023).
Baca juga: BREAKING NEWS: Remaja Bonceng Tiga Kecelakaan Maut Jalan Soekarno Hatta Palembang, 1 Tewas, 2 Koma
Dalam Ops Stop Karhutla, Polda Sumsel masih mengerahkan personel gabungan yang ditugaskan untuk memadamkan api hingga 13 Oktober 2023.
"Kita akan terus membantu pemerintah bersama dgn steak holder lainnya ( TNI, BPBD dan lainnya ) untuk melakukan pemadaman api, " tandasnya.
Viral di Sosmed
Sebelumnya, viral di media sosial seorang selebgram di Palembang yang dihujat netizen karena dinilai mendukung aksi pembakaran lahan bahkan menyebut kabut asap adalah hal biasa dan semestinya bisa dimaklumi.
Atas tanggapannya tersebut, pemilik akun instagram @yoansandradyta kini menuai hujatan netizen terutama masyarakat kota Palembang dan sekitarnya.
Video saat pemiliki akun @yoansandradyta mengungkapkan pendapatnya terkait kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap, memang sudah tidak ada lagi di akun instagramnya.
Namun video tersebut sudah diposting ulang oleh beberapa akun instagram lain dan kini menarik perhatian netizen.
Dalam unggahannya, pemilik nama Yoan Sandradyta itu dengan santai menyebut jika kabut asap di Palembang adalah hal biasa.
"Nah liat nah, memang lagi asep cakmano guys.
Logika bae e misal e, kamu punyo lahan 100 hektar, kamu be atau aku be e, dak galak lah nyuruh wong nebang, mending aku bakar bae sekali lewat sudah, agek bayar be mobil Damkar supayo api tu reda, yang penting kan abis.