TRIBUNSUMSEL.COM- AR, siswa XI Madrasah Aliyah (MA) Yayasan Islam Suhada (YASUA) mengungkapkan cerita di balik motifnya membacok guru olahraganya.
Diketahui, AR saat ini telah ditangkap setelah sempat melarikan diri usai melakukan aksi kejinya.
Saat diinterogasi anggota kepolisian, siswa tersebut menyampaikan kekecewaannya.
Baca juga: Motif AR Siswa Bacok Guru di Demak, Dendam Gegara Nilai Ulangan Tengah Semester Jelek, Sempat Kabur
Dengan kedua tangan terikat, AR mengaku kecewa dirinya tidak diberikan lagi izin untuk kembali sekolah.
Hal ini dikarenakan, siswi tersebut terlambat membayar uang sekolah.
"Ceritanya gimana kemarin?)" tanya anggota Polisi, dilansir dari Tribunjateng.com.
"Ceritane yo aku ogak dikek i kesempatan maneh pak. (Ceritanya aku sudah tidak diberi kesempatan untuk sekolah)," ujar AR.
Pernyataan MAR ini membuat petugas terkejut.
Mereka bertanya lagi, "Lho ora diwenei kesempatan sekolah? (Lho nggak dikasih kesempatan sekolah?)"
"Kan udah terlalu banyak kesempatane nggo aku." jawab AR lagi.
Baca juga: Keseharian AR Siswa Bacok Guru di Demak, Sering Bolos Sekolah hingga Tak Buat Tugas, Ogah Dinasihati
AR diketahui berasal dari keluarga kurang mampu, dan kedua orangtuanya memiliki keterbatasan.
Ternyata, pelaku dan guru olahraganya bernama Ali Fatkhur Rohman ini tinggal di RT yang sama.
Tetangga ini juga mengungkapkan bahwa pelaku sebenarnya sudah malas untuk sekolah.
Pada malam sebelum kejadian, bibi AR mengirim pesan kepada korban, meminta kelonggaran pembayaran agar keponakannya bisa mengikuti ujian.
Namun, saat hari kejadian, Senin (25/9/2023), pelaku tiba dengan membawa sebilah sabit yang disembunyikan di punggungnya.