TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA - Ada banyak cerita gembira juga haru di balik proses pengangkatan aparatur sipil negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) jabatan fungsional guru formasi 2022 Pemkab OKU Timur.
Salah satunya adalah kisah Devi Rianti guru ASN PPPK OKU Timur, anak tukang tambal ban yang sehari-harinya mangkal di depan sekolah.
Pelantikan PPPK di OKU Timur Rabu (13/9/2023) dipenuhi dipenuhi dengan sanak keluarga peserta PPPK yang dilantik.
Para keluarga menyambut bahagia atas pelantikan PPPK ini sangat terlihat jelas kebahagiaan terpancar dari raut para keluarga PPPK yang dilantik.
Hal ini juga dirasakan Devi Rianti, putri pertama dari pasangan keluarga Sutarman dan Juleha salah satu warga Kelurahan Terukis Rahayu, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur.
Baca juga: Remaja Kabur dari Rumah di Palembang, Tinggalkan Surat Minta Maaf Menyusahkan Orang Tua
Devi merupakan tenaga guru honorer di SD Islam Al Hikmah Kelurahan Terukis Rahayu, Kecamatan Martapura, OKU Timur.
Dia sudah mengabdi di sekolah tersebut selama empat tahun lamanya.
Devi Rianti mengaku tidak menyangka bisa lulus dan dilantik menjadi PPPK ini. Pasalnya ini merupakan kali pertama ia mengikuti tes dan sudah dinyatakan lulus.
Devi mengatakan bahwa ia sangat bersyukur bisa lulus dalam tes PPPK. Ia juga berharap, posisinya sebagai PPPK bisa meningkatkan kesejahteraan keluarganya sekaligus etos kerja dan kiprahnya dalam mencerdaskan masyarakat.
“Alhamdulillah, saya tidak pernah menyangka bisa lulus dan dilantik menjadi PPPK ini, perasaan saya campur aduk saat ini, ada senang dan dukanya,” katanya saat dibincangi wartawan Tribunsumsel, Rabu (13/09/2023).
Kini, Devi telah ditempatkan di SD Agung Jati, Kecamatan Madang Suku l, Kabupaten OKU Timur untuk menjadi guru yang berstatus PPPK
Sementara, Sutarman orang tua dari Devi bekerja sebagai tukang tambal ban yang berada di depan SD Negeri 1 Martapura, yang kesehariannya sendiri mengais rezeki dari usaha tersebut.
Dikatakan Sutarman, ia sempat bersedih karena takut tak bisa membiayai kuliah anaknya, tapi perjuangan putrinya yang harus pulang pergi dari Martapura Baturaja untuk mengenyam bangku universitas, membuatnya lebih ekstra untuk mencari rezeki.
Dengan semangat dan hemat, perjuangannya pun juga tak sia-sia. Hasil jerih payah sang ayah pun terbalaskan dengan pencapaian putri pertamanya itu dan menjadikan anaknya seorang PPPK di OKU Timur
“Alhamdulillah, berkat berhemat serta kerja keras dari putri saya, hingga berhasil menjadi PPPK ini, semoga bisa menjadi berkah bagi keluarga,” pungkasnya.
Baca berita lainnya langsung dari google news