Disitu, suasana mulai tak terkendali dan warga juga terpancing emosi.
Warga melempari mobil polisi menggunakan akan batu agar polisi bisa pergi.
Sedangkan, korban Antoni (39) yang dirawat di RSUD Banyuasin menuturkan, saat sedang berkumpul, tiba-tiba jadi ramai karena ada mobil melaju secara tak terkendali.
"Seperti sopir gila, melaju cepat dan menabrak pantat aku. Saat itu, aku terjatuh sampai ban mobil itu melindas) kaki kanan aku," ujarnya sembari menahan rasa sakit.
Kisruh Dengan Perusahaan Tambang
Sebelumnya diberitakan, dugaan bentrok terjadi di perbatasan Banyuasin-Muba, antara diduga sejumlah warga Desa Paldas Kabupaten Banyuasin dan pihak penambang batubara di tambang batubara Tanjung Agung Barat, Jumat (1/09/2023) sekira pukul 16.00 WIB.
Informasi yang diperoleh, dugaan bentrokan ini dipicu lantaran diduga pihak perusahaan batubara tidak memberikan respon terkait permintaan warga Desa Paldas.
Diduga, warga yang datang dan tidak diberikan respon dari pihak perusahaan, terpicu emosi dan terjadilah bentrok dengan pekerja yang ada di lokasi tambang.
Tak ada korban jiwa dalam bentrok ini.
Namun ada satu orang warga Desa Tanjung Agung Barat Muba yang merupakan sopir dump truck pekerja tambang mengalami luka ringan.
Dua unit kendaraan yang ada di lokasi yakni dump truck dan mobil double kabin menjadi sasaran warga hingga mengalami rusak berat setelah dibakar warga.
Kades Paldas Aidil terkait bentrokan ini, saat ini belum bisa dikonfirmasi.
Sedangkan Camat Rantau Bayur Saiful menuturkan, ia tidak mengetahui secara detil penyebab terjadinya bentrok.
"Silahkan langsung ke kades, Kapolsek atau Polres langsung. Nanti salah statmen, tunggu saja dari aparat kepolisian," katanya singkat, Sabtu (2/9/2023).