Kala itu, sang siswi melayani pelanggan yang membeli perlengkapan anak kecil. Pelanggan tersebut adalah Luluk.
Sesuai standar operasional prosedur (SOP) pusat perbelanjaan, dia wajib menyampaikan ke pelanggan, termasuk Luluk, bahwa setiap barang yang akan dibatalkan bisa langsung ke kasir.
Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan dalam menyusun laporan penjualan. Selain itu, menghindari barang diletakkan sembarangan oleh pelanggan.
Teknis pembatalan perlu diulang agar pelanggan memahami, bukan bermaksud meremehkan. Siswi itu tak ingin membuat kesalahan.
"Itu sudah sesuai SOP pusat perbelanjaan tempat dia magang. Namun, rupanya beliau (Luluk) salah tangkap tatkala siswi kami menyampaikan SOP pembatalan. Seolah-olah menyinggung perasaannya pelanggan," ungkapnya.
Baca juga: Kini Siap Tanggung Jawab, Pengendara Pajero Lindas Balita Sebelumya Cuma Ganti Rugi Rp 150 Ribu
Siswi tersebut, lanjut Juni, sudah berusaha menjelaskan SOP pembatalan ke Luluk.
Usai dicecar, siswinya bersama manajemen pusat perbelanjaan juga sudah meminta maaf kepada Luluk.
"Tapi yang jadi masalah kenapa diviralkan di media sosial. Siswi kami dan pihak pusat perbelanjaan sudah minta maaf," terangnya.
Juni juga mengungkap alasan siswinya sempat melawan sang tiktokers.
Menurutnya siswi tersebut hanya menjalankan apa yang diperintahkan pusat perbelanjaan sesuai dengan SOP.
"Dia juga terus merasa bersalah meski sudah menjalankan tugas sesuai standar operasional prosedur (SOP) pusat perbelanjaan tempatnya magang. Selain itu, malu dan takut ketemu orang," katanya, Selasa (5/9/2023).
Kata Polisi
Melansir dari Surya.co.id, Selasa (5/9/2023) Wakapolres Probolinggo, Kompol Nur Halim mengatakan pihaknya telah memanggil dan memeriksa Luluk Sofiatul Jannah dan Bripka Nuril.
Dia membenarkan bila Luluk Sofiatul Jannah anggota Bhayangkari.
Sedangkan, Bripka Nuril tercatat sebagai anggota Polsek di wilayah hukum Polres Probolinggo.