Kulkas Isi Uang

Viral Kulkas Berisi Uang hingga Meluber-luber, Pemiliknya Bingung Mau Simpan Di Mana

Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

VIRAL Video Kulkas Penuh Isi Uang Milik Warga Pasuruhan, Pemiliknya Bingung Mau Letakkan Di Mana

Dikutip Tribunjogja.com dari laman resmi Nahdlatul Ulama (NU) nu.or.id, berikut penjelasan tentang buah-buahan dalam Kenduri Muludan.

Buah-buahan dalam Muludan biasa diberikan tepat setelah salat isya ditunaikan.

Seluruh jamaah laki-laki akan keluar dari ruang utama dalam masjid, kemudian berbaris membentuk persegi panjang di jerambah masjid yang luas.

Di tengah-tengah barisan tersebut tersuguh berbagai macam buah-buahan yang ditata memanjang berjajar empat, sepanjang sekitar 15 meter lebih.

Sementara itu, jamaah putri berkumpul dan membentuk lingkaran tersendiri di tempat yang dikhususkan untuk mereka.

Sebagaimana yang terjadi di jamaah laki-laki, di tengah-tengah lingkaran jamaah putri juga tersuguh aneka buah.

Setelah semua sudah siap, seorang tokoh masyarakat sekaligus sebagai imam di masjid tersebut akan membuka acara.

Dia akan mengutip beberapa hadist Nabi Muhammad yang menceritakan tentang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dinukil dari kitab Habib Muhammad bin Alwi al Maliki al Makki.

Acara dilanjutkan dengan pembacaan Mulidud Diba’.

Kitab yang berisi tentang doa selawat dan salam serta cerita tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW yang penuh dengan keagungan.

Acara ditutup dengan doa dan pembagian suguhan (berkat) kepada seluruh umat Islam yang hadir.

Sebelumnya, suguhan buah-buahan sudah dikumpulkan dan dibagi secara merata, tidak ada saling rebutan, karena masing-masing sudah ditempatkan di wadah yang isinya hampir sama.

Acara Kenduri Muludan tersebut dilakukan di Desa Suwayuwo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada malam peringatan Mualid Nabi Muhammad.

Sedangkan, di beberapa daerah lain di Indonesia, biasanya yang disajikan bukan buah-buahan melainkan makanan berupa nasi dan lauk.

Menurut Husen, salah satu warga Desa Suwayuwo yang menjadi pengurus takmir di Masjid Nailul Falah, suguhan berupa buah-buahan saat Kenduri Muludan sudah terjadi sejak dia masih kecil.

Halaman
1234

Berita Terkini