Murid Ditampar Guru di Palembang

Sosok Guru Tampar Murid SMP di Palembang Ternyata Mahasiswa PPL, Kepsek Sampai Minta Maaf

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala SMPN 48 Palembang, Liesda angkat bicara soal muridnya lapor polisi karena ditampar guru yang ternyata mahasiswa PPL.

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Sosok guru tampar murid SMP di Palembang ternyata berstatus sebagai mahasiswa yang sedang menjalani Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). 

Fakta ini diungkap langsung Kepala SMPN 48 Palembang, Liesda yang sampai harus minta maaf ke orang tua murid atas tindak penganiayaan yang terjadi di sekolahnya. 

Diketahui, peristiwa guru tampar murid berinisial F (14) di sekolah sudah dilaporkan orang tua ke Polrestabes Palembang. 

Kata Liesda, dirinya tidak tahu persis kejadian penamparan yang dilakukan oleh oknum mahasiswa PPL tersebut terhadap muridnya.

"Saat itu saya sedang ada kegiatan di luar, lalu ditelepon wali murid yang mengabarkan anaknya yakni F sudah ditampar oknum guru," ungkapnya. 

Baca juga: Nasib Mayang Tertawakan Upacara Bendera di Istana Terancam 5 Tahun Penjara, Pakar Hukum: Melecehkan

Orang tua melapor ke Polrestabes Palembang setelah mendapat aduan anaknya ditampar guru di Sekolah, Selasa (22/8/2023) (SRIPOKU/ANDYKA WIJAYA)

Mengetahui hal tersebut, Liesda langsung bergegas pulang ke sekolah untuk memeriksa langsung permasalahan yang terjadi.

Setelah mendapat informasi lengkap, Liesda langsung meminta maaf dengan wali murid. 

"Cepat pulang pak saya ke sekolah, saya tanyakan apa yang terjadi. Setelah tahu barulah ia meminta maaf dengan wali murid, ayahnya yakni Ferli," katanya. 

Lebih jauh Liesda mengatakan, terlapor yang melakukan penamparan terhadap F merupakan guru PPL di SMPN 48.

"Mahasiswa PGRI masih PPL, latihan mengajar disini. Jadi belum bertemu cara mengajar dan akhirnya ada kehilafan terjadilah hal tersebut," ungkapnya 

Atas kejadian ini, dirinya pun mengumpulkan mahasiswa yang PPL di SMPN 48 dan diberikan arahan yang benar.

"Namun hal ini tentu wajar guru mendidik anak anak agar tidak nakal, apalagi bermain di kelas saat jam pelajaran," ungkapnya

Hingga kini ditambahkan Liesda, dirinya dan terlapor sudah mendatangi rumah korban, dan sudah berdamai. ,

"Keluarga menerima baik niat kami untuk berdamai dan sudah damai," ungkapnya.

Terhadap mahasiswa PPL tersebut dilakukan pembinaan karena waktu PPL dari kampusnya masih 2 bulan kedepan. 

Halaman
123

Berita Terkini