D pula menghindari sorotan media saat tiba dan pergi di Puslabfor Polri.
Jalani tes DNA sekira pukul 10.00 WIB, D keluar meninggalkan Gedung Puslabfor sekira pukul 10.58 WIB dengan dijaga ketat.
Awalnya Ibu D ini memarkirkan mobilnya di luar gerbang Puslabfor, namun kemudian memilih minta dijemput langsung menggunakan mobil dari dalam area Puslabfor demi menghindari sorotan kamera awak media di pintu gerbang.
Kuasa Hukum Ibu D, Michael Sigalingging menjelaskan bahwa secara psikologis dan mental Ibu D enggan terekam kamera media.
"Secara psikologis dan mental sih, karena ini kan permasalahannya dugaan tertukarnya ini kan bukan barang, ini kan anak, itu yang harus kita cermati sama-sama. Jadi dari pihak ibu, ayah dan anak juga tidak mau ke depannya kalau ada media, kan meninggalkan jejak digital ya, mungkin itu yang membuat klien kami gak mau muncul di media," kata Michael Sigalingging kepada wartawan.
Terkait Tes DNA sendiri, kata dia, dilakukan terhadap ayah, ibu dan anak dari masing-masing kedua pihak.
Hasil tes DNA ini diperkirakan akan keluar 3 sampai 7 hari ke depan.
"Informasi di dalem sih tiga sampai tujuh hari ya (hasilnya keluar). Ini kan difasilitasi Polres Bogor, kita follow up ke Polres Bogor nanti seperti apa," kata Michael Sigalingging.
5 Nakes Dinonaktif
Lima tenaga kesehatan (nakes) Rumah Sakit Sentosa, Bogor, Jawa Barat, dinonaktifkan, buntut bayi tertukar yang tengah viral.
Kelima nakes itu dinonaktifkan karena lalai memasang gelang identitas hingga bayi Siti Maulia (37) tertukar.
Siapa saja lima nakes tersebut ?
Lima nakes itu terdiri dari bidan dan perawat.
Namun pihak rumah sakit tak menyebutkan nama-nama lima nakes tersbeut.
Keputusan pihak rumah sakit menonaktifkan lima perawat dan bidan tersebut diambil menyusul tujuh orang telah diperiksa sebagai saksi oleh penyidik Unit Reskrim Polres