Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - Perawat Rumah Sakit Sentosa Bogor akui lalai dalam kasus bayi tertukar.
Hal tersebut terungkap berdasarkan pengakuan ketujuh perawat pada 16 Agustus 2023, saat diperiksa oleh penyidik Polres Bogor.
Juru bicara RS Sentosa, Gregg Djako pun memberikan penjelasan terkait hal tersebut.
Baca juga: Alasan Nyonya D Ibu Bayi Tertukar Hindari Media Saat Tes DNA di Puslabfor, Kondisi Mental Terungkap
"Tenaga medis yang kami hadirkan adalah yang terlibat secara langsung dalam peristiwa ini (bayi tertukar). Mereka yang mengetahui peristiwanya pada 18 Juli dan terlibat di dalam prosesnya," ujar Gregg Djako, dikutip dari TribunVideo.
Menurutnya, para perawat membuat gelang double alias rangkap dua saat kelahiran bayi ibu Siti dan ibu D.
Namun nama yang tertera di dua gelang tersebut hanyalah ibu D saja.
Kelalaian tersebut lah yang membuat peristiwa bayi tertukar pun tak terhindarkan.
"Itu yang disampaikan ibu Siti bahwa ada nama double, nama yang sama untuk bayi, atas nama ibu D," pungkas Gregg Djako.
Baca juga: Hasil Tes DNA Siti Mualiah Ibu Bayi Tertukar Keluar Sebentar Lagi, Pihak Nyonya D Menolak Disorot
Baca juga: Update Bayi Tertukar di Bogor, Siti Mauliah dan Nyonya D Tes DNA Beda Rumah Sakit: Semoga Terbaik
Sementara itu kini tujuh perawat tersebut mengakui kelalaiannya pada pihak rumah sakit dan kepolisian.
"Ini sudah kami dalami ke perawat dan perawat mengakui ada kekeliruan dia di situ, dia tidak melakukan pengecekan lebih jauh, kami sudah sampaikan dan perawat itu mengaku bahwa ada kekeliruan," ungkap Gregg Djako.
Karenanya, pihak rumah sakit pun segera mengambil tindakan.
Yakni dengan menonaktifkan belasan perawat yang terlibat langsung maupun tidak dalam kasus bayi tertukar.
"Rumah sakit telah memberikan SP kepada semua perawat yang terlibat di dalam proses ini, semuanya kami berikan SP dan untuk sementara dinonaktifkan, totalnya ada 13-14 perawat," imbuh Gregg Djako.
Sosok D Ibu Bayi Siti Mauliah Tertukar Hindari Media Saat Tes DNA di Puslabfor