Menurut dia, Prabowo lah yang bisa menentukan dengan siapa dirinya merasa paling cocok.
"Kira-kira pasangan sama siapa yang paling pas dan paling nyambung, paling enak, tentram dan lain-lain sebagainya," katanya.
Yandri belum mau berbicara apakah akan hengkang dari koalisi jika Erick Thohir tak jadi cawapres Prabowo.
Dia meyakini bahwa Golkar dan PKB selaku mitra koalisi pasti sudah paham bahwa PAN menginginkan Erick Thohir menjadi bakal cawapres Prabowo.
Ia mengatakan, PAN sudah sering bertemu dengan Golkar dan PKB untuk membicarakan hal tersebut.
"Tinggal memang ini tinggal ambil keputusan saja, dan perlu dirembukkan secara dari hati ke hati di forum koalisi besar, dan mungkin pada akhirnya kita kembalikan kepada Pak Prabowo, siapa menurut Pak Prabowo yang paling tepat," ujarnya.
Sementara sebelumnya, Prabowo Subianto mengatakan soal bakal cawapres akan dibahas secara bersama-sama.
Mereka akan mencari sosok yang bisa diterima oleh semua parpol anggota koalisi.
"Pembicaraan tentang cawapres kita sudah sepakat bahwa kita akan terus berdiskusi musyawarah untuk mencari calon yang terbaik yang bisa diterima oleh keempat partai ini," kata Prabowo.
Erick Thohir Beri Syarat
Sebelum bersedia menjadi cawapres, Erick Thohir memiliki empat syarat bila ada pihak yang ingin mengajaknya bertarung di Pilpres 2024.
Pertama, ia ingin melihat terlebih dulu rancang bangun koalisi partai politik (parpol) yang akan mengusungnya.
“Apakah proses dari pada koalisi terjadi,” katanya.
Kedua, ia ingin memastikan sejauh apa kedekatan atau chemistry antara dirinya dan bakal capres yang akan diusung koalisi nantinya.
Ketiga, ia dalam menentukan sikap untuk bergabung ke dalam koalisi serta bakal capres yang akan didampingi, harus sesuai dengan keinginan Presiden Jokowi.