Bayi Kritis Karena Kelalaian Suster

Sosok Suster RSAB Harapan Kita Diburu Warganet, Diduga Lalai Ganti Susu Bayi 1 Bulan Berujung Kritis

Penulis: Aggi Suzatri
Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

3 oknum suster di Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita, Jakarta Barat diburu warganet diduga lalai mengakibatkan bayi 1 bulan kritis

Awalnya, Nala didagnosa ileostomy dan kelainan fungsi hati berumur 1 bulan 27 hari.

Sehingga hal tersebut membuatnya dirujuk ke RSAB di Jakarta Barat pada tanggal 12 juli 2023 setelah sempat menjalani 1 bulan perawatan di RS Pelni.

Di tanggal 12 Juli Chintia mengatakan jika dirinya membawa sang anak ke RSAB ke bagian IGD dengan kondisi fasses sang anak cair dan lemas, dengan diagnosa diare serta dehidrasi.

Kemudian sang anak dirawat di NICU sampai dengan 3 Agustus 2023, terhitung sang anak dirawat hampir 3 minggu dengan kondisi fases masih cair bahkan berat badan sang anak naik turun namun tidak ada konsultasi dengan dokter gastro, ataupun dari bedah atau yang lainnya.

Bahkan menurut penuturan Chintia, dengan kondisi sang anak yang seperti itu suster di NICU merencanakan agar sang anak atau pasien untuk pulang.

Setelah itu, sang anak dipindahkan ke ruang rawat inap Ruang Widuri di tanggal 3 Agustus 2023.

Baca juga: Hancur Hati Chintia Ibu Bayi Kritis Diduga Kelalaian Suster di RS : Salah Apa Aku dan Anakku

Chintia mengatakan selama perawatan di ruang Widuri dengan dr penanggung jawab adalah dr bedah anak, di saat itu Chintia merasa lega karena sudah banyak dokter yang membantu untuk menangani sang anak.

Ketika itu, ada dr Gizi yang menemukan susu yang cocok untuk sang anak, sehingga membuat berat badan (bb) sang anak naik.

Lantas Chintia mengatakan di tanggal 7 Agustus 2023, susu pepti junior yang seharusnya diberikan sang anak justru diganti dengan susu neocate tanpa sepengetahuan Chintia.

Mengetahui sang anak mendapat susu tersebut, membuat berat badan sang anak yang semulanya 2.165 menjadi 2.046.

pada Senin, 7 Agustus 2023 leher dari sang anak berwarna kuning, sehingga Chintia melaporkan kejadian ini kepada perawat di ruangan tersebut.

Setelah Chintia melaporkan kejadian yang dialami sang anak, perawat hanya mengatakan jika nantinya pihaknya akan mengecek darah.

Hingga Selasa perawat tak kunjung melakukan pengecekan pada sang anak, hal ini membuat Chintia menanyakan perihal pengecekan darah sang anak.

Akhirnya pada Rabu, 9 Agustus 2023 pukul 05 : 30 WIB, perawat melakukan pengecekan darah pada sang anak, kemudian Chintia sebagai orang tua menanyakan hasil dari pengecekan darah sang anak.

Pukul 15:00 Chintia melihat ada darah di kantong colostomy sang anak.

Halaman
123

Berita Terkini