Hingga akhirnya terungkap penyebab sang bayi kritis diduiga setelah oknum suster RSAB Harapan Kita mengganti susu tanpa sepengetahuan Chintia.
Kelalaian inilah yang membuat tubuh bayi berusia 1 bulan 27 hari menjadi kuning hingga berdarah.
Viralnya kejadian tersebut, membuat publik geram dan memburu sosok oknum suster yang diduga melakukan kelalaian.
Diketahui, ada 3 suster yang kala itu tengah bertugas di ruang Widuri dengan dr penanggung jawab adalah dr bedah anak.
Baca juga: Tangis Siti Mauliah Ibu Bayi Tertukar Setahun di Bogor saat Bertemu Anak Kandung : Itu Bayi Saya
Sejumlah komentar serangan dari warganet pun ramai menyerbu akun instagram resmi RSAB Harapan Kita @rsabhk.
Banyak warganet yang mendesak pihak rumah sakit untuk segera memecat suster tersebut dan muncul menyampaikan klarifikasi.
"Pecat perawatnya dan gratisin biaya rs buat nala sampai sembuh, perawatnya harus tetap tanggung jawab sampai nala sembuh!!!," tulis akun Tiar***.
"Suster gak becus masih aja dilindungin! Kasian nala tuh, bukannya makin sehat malah makin parah! Bayangin anak sekecil itu harus operasi, pasang selang dimana” emangnha suster mau digituin??? Itu nyawa orang bukan boneka! RS jangan diem aja!!!" ujar Tiw***.
Selain itu diketahui jika para perawat dinilai lalai lantaran memberi susu pepti junior ke Bayi Chintia namun justru diganti dengan susu neocate tanpa sepengetahuan Chintia.
Mengetahui sang anak mendapat susu tersebut, membuat berat badan sang anak yang semulanya 2.165 menjadi 2.046.
Dari situlah leher anak Chintia berubah berwarna kuning hingga membuatnya panik.
Chintia yang mengetahui hal tersebut lantas melaporkan kejadian ini kepada perawat di ruangan rawat sang anak.
Suster pun kemudian mengatakan jika nantinya pihaknya akan mengecek darah.
Akan tetapi sampai hari Selasa perawat tak kunjung melakukan pengecekan pada sang anak, hal ini membuat Chintia menanyakan perihal pengecekan darah sang anak.
Sampai di Rabu, 9 Agustus 2023 pukul 05 : 30 WIB, perawat melakukan pengecekan darah pada sang anak, kemudian Chintia sebagai orang tua menanyakan hasil dari pengecekan darah sang anak.