Kalau tinggal sedikit, kenapa tidak sabar, kami meyakini perjuangan 10 tahun akan tuntas," ujar Zulkifli.
Ia menekankan bakal melanjutkan capaian Presiden Joko Widodo selama ini bersama Prabowo nantinya.
Ia lantas mengatakan Indonesia bisa jadi negara maju hanya dengan dipimpin oleh orang yang tepat.
Zulhas pun berharap koalisi yang dibangun bersama Gerindra, PKB, dan Golkar ini bisa memenangkan Prabowo di Pilpres 2024 nanti.
"Kalau kita bisa punya pemimpin yang tepat, maka cita-cita Indonesia merdeka dan 100 tahun Indonesia merdeka, menjadi negara yang maju InsyaAllah bisa kita capai," tegasnya.
Empat Kandidat Kuat Cawapres Prabowo
Setelah Partai Golkar dan PAN resmi bergabung dengan Gerindra-PKB, ada 4 kandidat yang dinilai berpeluang kuat jadi cawapres Prabowo.
Mereka adalah Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Menteri BUMN Erick Thohir, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, dan putra sulung Presiden Jokowi sekaligus Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
1. Ketum PKB Muhaimin Iskandar
Sebagai partai pertama yang bekerjasama dengan Gerindra mengusung Prabowo, PKB menyodorkan ketua umum mereka, Muhaimin Iskandar jadi cawapresnya.
Komunikasi yang dibangun oleh PKB dan Gerindra bahkan sudah intens sejak pertengahan 2022.
Hingga pada 13 Agustus 2023, kedua partai tersebut meresmikan koalisi mereka yang diberi nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).
Piagam kerja sama yang diteken pada Rapimnas Partai Gerindra di Sentul, Bogor, itu terdiri dari 5 poin yang salah satunya memuat soal penentuan capres-cawapres.
Capres-cawapres yang akan diusung oleh kerja sama Gerindra-PKB akan ditentukan secara bersama-sama oleh Prabowo dan Muhaimin.
Namun koalisi ini sempat diterpa isu terancam bubar jika Prabowo tak memilih Cak Imin sebagai cawapresnya.