Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - Terungkap pengakuan dari Sunarsih selaku pemilik kos Altafasalya Ardnika Basya (23) mahasiswa UI yang bunuh adik tingkatnya Muhammad Naufal Zidan (19).
Baca juga: Tabiat Sosok Zidan Mahasiswa UI Tewas Dibunuh Senior Diungkap Keluarga, Rajin Beribadah: Dia Baik
Diketahui jika Altaf sempat menawarkan HP ke pemilik kos untuk membayar uang sewa yang ditempatinya di Wisma Ladika di RT 03 RW 01, Kukusan, Beji, Depok, Jawa Barat.
Bukan tanpa sebab, hal tersebut dilakukan Altaf lantaran mahasiwa Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Sastra Rusia UI itu tercatat dua kali menunggak pembayaran kosan.
Diketahui, harga kosan yang ditempati Altaf dibayarkan per tiga bulan sekali.
Altaf tinggal bersama dua rekannya sehingga pembayaran kosan dibagi bertiga dengan nominal berbeda.
Dua rekan Altaf masing-masing membayar Rp 2,5 juta dan Rp 2,3 juta.
Sementara Altaf hanya membayar Rp 1,2 juta berdasarkan kesepakatan diantara mereka.
Akan tetapi saat itu Altaf belum melakukan pembayaran seperti kedua rekannya.
Ia kemudian menawarkan HP kepada ibu kosnya untuk melunasi uang sewa dengan alasan tak mengerti menjual ponsel.
"Saya bilang enggak, saya gatau soal jual-jual hape, saya mau uangnya aja," kata Sunarsih dilansir dari Tribun Jakarta, Senin (7/8/2023).
Baca juga: Minta Maaf, Altaf Mahasiswa UI Ketakutan Didatangi Zidan Lewat Mimpi, Sempat Berpikir Akhiri Hidup
Baca juga: Terinspirasi Serial Narcos, Kejamnya Altaf Mahasiswa UI Bunuh Adik Tingkat, Sempat Pel Darah Korban
Altaf akhirnya melunasi tunggakan kosannya kepada Sunarsih pada Kamis sore pukul 16.00 WIB.
Ia sempat meminta maaf kepada Sunarsih karena tak membayar tepat waktu.
"'Ini bu saya abis jual hape ini kekurangannya Rp 1,2 juta maafin saya ya bu saya sering ngerepotin ibu'," kata Sunarsih menirukan ucapan Altaf.
Saat itu, Sunarsih memaklumi asalkan tak terus-terusan diulangi.
Sunarsih mengatakan, ketika ditagih uang kosan, Altaf memang kerap mengaku tak punya uang.
Sebab, dia mengaku membayar kosan dengan uangnya sendiri hasil bekerja paruh waktu.
Namun, dibalik itu Sunarsih tak mengetahui lebih detail mengenai kehidupan Altaf.
Akan tetapi Altaf selalu menceritakan kesulitannya untuk membayarkan uang kosnya.
"Dia bilang pinjam kesana kesini belum dapet untuk kekurangannya uang kontrakan. Dia bilang gitu doang," kata Sunarsih soal alasan Altaf saat belum bisa bayar kontrakan.
Hingga akhirnya Altaf membayar uang kosannya pada Kamis sore.
Selain itu, Sunarsih juga bercerita bahwa Altaf masih sempat membawa pacarnya ke kosan sebelum dia ditangkap pada Jumat (4/8/2023) siang.
Aksi Altaf membunuh Muhammad Naufal Zidan memang tak langsung ketahuan.
Dia masih bisa berkeliaran selama satu hari lebih usai membunuh Zidan di kosan korban pada Rabu (2/8/2023) petang.
Pada Jumat (4/6/2023) siang, Sunarsih melihat polisi berpakaian sipil yang mendatangi kosan yang dijaganya itu.
Tak berapa lama, Altaf pun dibawa ke kantor polisi.
Hal itu membuat sang kekasih dan juga Sunarsih yang turut menyaksikan penangkapan tersebut terkejut.
Sunarsih mengenal kekasih Altaf karena memang sering diajak ke main ke kosan.
Keduanya dibuat terkejut saat tahu Altaf ternyata pembunuh Zidan.
Padahal di mata Sunarsih, Altaf merupakan sosok yang sopan dan baik-baik saja.
Sama sekali dia tak melihat ada sikap nakal apalagi sadis yang ditunjukan mahasiswa itu selama ini.
"Makanya saya kaget, termasuk cewek dan teman sekosannya itu pada kaget, anak pendiam itu sebegitu nekatnya," kata Sunarsih.
Gelagat Aneh Altaf Mahasiswa UI Usai Bunuh Adik Tingkat
Sementara itu, Adha Amin Akbar (22), teman satu kontrakan tersangka mengungkapkan Altaf pulang dengan tubuh penuh keringat sehari usai mengeksekusi korban.
Berdasarkan informasi yang didengar Akbar, Altaf membungkus korban dengan kantong plastik berlangsung selama dua hari.
"Nah, pada Kamis malam itu dia (tersangka) tiba-tiba buka pintu kamar saya. Dia datang dengan badan penuh keringat," ujar Akbar, Minggu (6/8/2023).
Baca juga: Alasan Altaf Mahasiswa UI Bunuh Adik Tingkat, Tega Habisi Nyawa Demi Bayar Hutang dan Kos: Iri
Akbar menyebut tersangka tak ada maksud yang jelas ketika membuka pintu kamarnya dan sekadar basa-basi.
Waktu itu, kata Akbar, waktu menunjukkan sudah lewat pukul 12 malam.
"Dia basa-basi dengan badan berkeringat. Terlihat berkeringat karena dia kalau enggak salah pakai baju warna putih. Jadi kelihatan jelas keringatnya," tutur Akbar.
Walau demikian, Akbar mengungkapkan wajah tersangka tak terlihat panik sama sekali.
Mimik wajah tersangka cenderung tenang meski badannya penuh keringat.
Diketahui, jenazah korban baru ditemukan pada Jumat, (7/8/2023) atau dua hari setelah peristiwa pembunuhan.
Saat itu kerabat korban mengunjungi indekos MNZ di Kukusan, Depok. Penjaga indekos dan kerabat korban lantas menemukan jenazah MNZ yang terbungkus plastik hitam di kolong tempat tidur pada hari itu.
Altaf mengaku membunuh korban untuk merampas barang berharga miliknya. Altaf disebut sudah merencanakan perbuatannya itu.
Baca juga berita lainnya di Google News