TRIBUNSUMSEL.COM, PAGAR ALAM - Sebagai salah satu gunung api aktif, Gunung Api Dempo (GAD) yang ada di Pagar Alam Sumatera Selatan memang sudah sering mengalami erupsi. Bahkan tercatat erupsi pernah terjadi di tahun 2006, tahun 2009 dan tahun 2017 lalu.
Namun dikatakan Megian Petugas Pos Pemantau GAD Pagar Alam, letusan atau erupsi Gunung Dempo yang terjadi Selasa (25/7/2023) sekira pukul 21.15 WIB malam merupakan letusan terbesar sejak 15 tahun terakhir ini.
Saat ini saat ini status GAD di level II Waspda.
"Memang sudah beberapa kali Gunung Api Dempo ini erupsi bahkan pada tahun 2017 lalu juga pernah erupsi. Namun yang tadi malam merupakan erupsi terbesar sejak 15 tahun terakhir setelah pada tahun 2009," ujarnya.
Pasalnya dua kejadian itu yang tampak jelas, bahkan pada tahun 2009 kejadiannya pada siang hari sedangkan kemarin terjadi malam hari namun tampak jelas di video rekaman CCTV Pos Pemantau GAD.
"Tampak jelas semburan magma dan hembusan abu vulkaniknya jika dilihat dari rekaman kemera pengawas kita," katanya.
Baca juga: Gunung Dempo Naik Status Waspada, Erupsi Abu Vulkanik Capai 2000 Meter, ini Kata BPBD Sumsel
Gunung Api Dempo (GAD) Kota Pagar Alam kembali erupsi. Tadi malam Selasa (25/7/2023) sekira pukul 21.35 WIB GAD memuntahkan magma diiringi dengan hembusan abu vulkanik. Memang saat ini status GAD masih di level II atau Waspada, bahkan status ini sudah sejak awal tahun 2022 lalu.
Petugas Pos Pemantau GAD Wiwitmembenarkan jika tadi malam GAD mengalami erupsi.
"Benar bahkan berdasarkan pengamatan melalui visual gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II. Teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 1500-2000 meter dari puncak. Bahkan tampak percikan magma dari puncak GAD," ujarnya.
Bahkan dijelaskan Wiwit untuk pengamatan Kegempaan kemarin terjadi 2 kali gempa Letusan atau Erupsi dengan amplitudo 30-35 mm, dan lama gempa 58-204 detik. Kemudian 2 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-8 mm, dan lama gempa 37-87 detik.
"Tidak hanya itu tercatat juga 2 kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 4-5 mm, dan lama gempa 10-14 detik. 7 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 1-5 mm, dan lama gempa 2-7 detik. 1 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 12 mm, S-P 1 detik dan lama gempa 8 detik. 1 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 6 mm, S-P 6 detik dan lama gempa 16 detik dan 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 2-5 mm, dominan 3 mm," jelasnya.
Pihaknya meminta masyarakat, pengunjung atau wisatawan tidak mendekati dan bermalam (camping) di pusat aktivitas kawah Marapi Dempo dalam radius 1 km.
"Dan juga tidak ada aktivitas di arah bukaan kawah sejauh 2 km ke sektor utara, mengingat kawah sebagai pusat letusan dan gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan bagi kehidupan," imbaunya. (sp/wawan septiawan)
Baca berita lainnya langsung dari google news
Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel