TRIBUNSUMSEL.COM - Tak hanya faktor umur, nyatanya Pandemi Covid-19 yang terjadi membuat performa Marcus Gideon/ Kevin Sanjaya menurun.
Sempat menjadi peringkat pertama BWF di nomor ganda putra, Marcus/ Kevin harus terlempar hingga 20 besar.
Kini, datang anak muda yang bernama Rahmat Hidayat sebagai obat.
Hal tersebut diutarakan oleh salah satu mantan pebulutangkis nasional, Andrei Adistia.
Menurut Andrei, penurunan pasangan Marcus/ Kevin tak bisa dihindari.
Selain karena faktor usia, terjadinya pandemi Covid-19 mempengaruhi pasangan minions.
"Ada perasaan sedih, karena ada penurunan minons, tapi dengan pasangan baru, berharap agar Kevin bisa naik lagi, tapi harus diturunin egonya," katanya seperti dikutip dari akun youtube PB INA.
Kini, Kevin Sanjaya diminta untuk menurunkan egonya ketika dipasangkan dengan juniornya Rahmat Hidayat.
Rahmat Hidayat bukanlah sosok yang sembarangan. Meskipun muda ia sudah meraih sejumlah juara.
Sebagai contoh ialah saat Rahmat Hidayat menjadi pemain pengganti ketika dipasangkan dengan Pramudya Kusumawardhana.
Bukan tanpa aslaan juga Kevin Sanjaya memilih Rahmat Hidayat.
Salah satu mantan pebulutangkis nasional, Andrei Adistia mengatakan alasan Kevin Sanjaya memilih Rahmat Hidayat sebagai partnernya ialah karena lebih nyaman, sementara untuk pola permainan nantinya masih bisa dibimbing oleh pelatih Herry IP.
Andreipun menyebutkan, sebagai senior yang skil full, harusnya Kevin Sanjaya bisa membimbing Rahmat Hidayat,
"Harusnya kevin bisalah ngemong juniornya, karena ganda putra ini harus dua arah, untuk itu ia memilih yang nyaman. Tapi memang, bebanya ini ada di Rahmat," kata Andrei.
Disinggung mengenai debut, pasangan Kevin Sanjaya/ Rahmah Hidayat ini berpotensi bakal debut di Indonesia Super 100 pada bulan September 2023 mendatang.