Menjadikan wartawan berkarakter profetik lalu melakukan misi sosial profetik bukan hanya menjadi tugas dan tanggungjawab perusahaan pers tetapi juga organisasi pers dan Dewan Pers tentunya.
“Bahkan kalangan akademisi pun bisa mengembangkan jurnalistik profetik ini, baik sebagai salah satu mata kuliah pada fakultas ilmu komunikasi, jurnalistik maupun prodi manajemen pendidikan Islam,” paparnya.
Bahkan, Hadi Prayogo yang telah menjalani profesi jurnalis selama 34 tahun.
Di antaranya 20 tahun menjadi pemimpin redaksi di Sriwijaya Post.
Jurnalisme profetik ini sebenarnya bisa dimasukkan menjadi salah satu mata uji Uji Kompetensi Wartawan (UKW).
“Saya mengusulkan agar Dewan Pers dan organisasi pers seperti PWI, AJI, IJTI dan lainnya untuk memasukkan mata uji tentang jurnalistik profetik sebagai salah satu mata uji UKW,” kata Hadi yang juga pernah menjadi penguji UKW ini.
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id