TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Untuk mendukung Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) berkomitmen akan memperbanyak pengguna mobil listrik di Sumsel.
"Tahun ini kita menganggarkan untuk pembelian mobil listrik, baik di sekertariat maupun OPD," kata Gubernur Sumsel Herman Deru saat diwawancarai di Kantor Gubernur Sumsel, Jumat (16/6/2023).
Menurutnya, pembelian mobil listrik ini akan dilakukan secara bertahap, karena mobil dinas yang pakai BBM masih bagus. Selain itu juga tetap harus efisien.
"Jadi mobil listrik ini akan kita beli secara bertahap. Minimal oprasional rutin di dalam kota pakai mobil listrik. Karena untuk SPKLU nya juga belum masif," ungkapnya.
Deru pun meminta PLN untuk banyak-banyak membuat Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), mungkin bisa disetiap SPBU. Dengan sistem be to be juga bisa, antara pihak PLN dan SPBU.
Menurutnya, PLN akan diimbau untuk memperbanyak SPKLU. Karena PLN di sini setingkat GM, jadi tidak bisa membuat kebijakan sebelum ada keputusan pusat. Maka didorong untuk memperbanyak charger di spot - spot yang memungkinkan kendaraan untuk mencharge kendaraannya.
"Untuk di Pagar Alam kita sudah suplai motor, sebagai komitmen daerah yang green energi. Kemudian tahun ini Pemperov akan membeli mobil listrik. Inilah upaya Sumsel untuk mendukung energi baru terbarukan," katanya.
Menurutnya, hal tersebut dilakukan untuk men trigger sebuah kota, karena satu-satunya di dunia yang 100 persen energinya energi terbarukan ya di Pagar Alam.
"Itulah salah satu komitmen kita, baru kemudian implementasinya seperti persiapan infrastruktur nya misal memperbanyak SPKLU atau tempat untuk men-charge nya," ungkapnya.
Namun memang sayangnya Deru belum bisa menyebutkan secara pasti berapa unit mobil listrik yang akan dibeli dan berapa anggarannya. Karena memang akan dibeli secara bertahap.
Hemat Ramah Lingkungan
Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai kian diminati masyarakat Palembang, seperti halnya Anggi wanita asal Palembang yang lebih memilih menggunakan mobil listrik untuk aktivitasnya sehari-hari.
"Saya pilih mobil listrik karena lebih hemat dan lebih ramah lingkungan dari segi suara dan polusi," kata Anggi yang suka traveling, Sabtu (17/6)
Menurut Anggi yang juga seorang akuntan ini, ia pakai Hyundai Ioniq 5 Signature Long Range, yang merupakan tipe tertinggi dari Hyundai Ioniq 5 seharga Rp 870 juta.
"Naik mobil listrik rasanya nyaman banget. Terlebih teknologinya sudah lumayan canggih, jadi ngerasa kayak naik mobil mewah," ungkapnya.