Pada saat jenazah turun, suara tangisan langsung menyambut kedatangan jenazah yang menuju lantai dua rumah panggung Aipda Paimbonan.
Menggunakan kerudung berwarna hitam dan baju hitam tampak istri Aipda Paimbonan langsung dirangkul oleh keluarga ketika sampai ke rumah di Desa Lumpatan.
Mata sembab dan hidung memerah sangat tergambar jelas dari raut muka Rina istri Aipda Paimbonan.
Ketika jenazah memasuki rumah duka tangis dari kerabat dan ibu sambung Aipda Paimbonan kembali pecah pada saat kain penutup jenazah dibuka.
Dikenal Lembut
Kepala Desa Lumpatan Agus Kurniawan mengatakan almarhum Aipda Paimbonan selama ini dikenal baik dan tidak ada masalah sama sekali di kampung halamannya.
"Dia (korban) sama sekali tidak pernah ada masalah di kampung. Orangnya baik dan lembut kalau kesehariannya,"kata Agus.
Semenjak korban bertugas di Polres Mura memang korban jarang terlihat dan hanya sesekali saja seperti lebaran.
"Dia ini istrinya orang Lubuklinggau jadi sudah menetap disaana. Masih ada orang tuanya Umar Royhan dan ibunya," ungkapnya.
Sementara itu, Awi salah satu keluarga korban tidak mengetahui secara pasti korban meninggal karena apa.
Pihak keluarga hanya mendapat kabar dari sana.
"Tidak tahu meninggal karena apa, kami keluarga disini masih menunggu informasi juga. Disana (Mura) banyak keluarga dari istrinya,"ujarnya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News