Kata dia, selama ini warga Tegal Binangun mengurus semua administrasi di kota Palembang.
"Kami tidak mau masuk Banyuasin. Ini tanah kami, ini harta kami, kami tidak mau diklaim sebagai Banyuasin. No Banyuasin, kami bersatu bahwa kami merupakan warga Palembang,"katanya.
Dia berharap dengan kurun waktu satu tahun sebelum pemilu ini, pemerintah mengesahkan warga Tegal Binangun masuk ke dalam wilayah kota Palembang.
"Alasan utama kami bahwa kami ini memang warga Palembang, sudah hitam diatas putih, dan berdasarkan saksi hidup yang ada kami memang warga Palembang dan mereka mengklaim kami bahwa kami masuk Banyuasin itu permasalahannya," bebernya.
Oleh karena itu pihaknya tetap kekeuh mereka merupakan warga kota Palembang dan merasa tidak pernah mendapat fasilitas dari Banyuasin.
"Semua yang ada di sini seperti PDAM dan listrik serta infrastruktur yang ada di sini merupakan fasilitas dari Palembang bukan Banyuasin," tutupnya.