Seputar Islam

5 Materi untuk Khutbah Jumat 2 Juni 2023 Singkat dan Mudah Dpahami Lengkap Bacaan Doanya

Penulis: M Fadli Dian Nugraha
Editor: Novaldi Hibaturrahman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kumpulan materi khutbah sholat Jumat singkat berisi nasehat kebaikan untuk jemaah Sholat Jumat.

TRIBUNSUMSEL.COM-Berikut ini merupakan kumpulan naskah Khutbah untuk Sholat Jumat.

Kumpulan Naskah Khutbah Sholat Jumat berisi banyak kebaikan dan hikmah untuk jemaah Sholat Jumat.

Dilansir istiqlal.or.id, Kemenag.go.id dan scribd. berikut ini materi khutbah sholat Jumat 2 Juni 2023 singkat dan mudah dipahami  jemaah Sholat Jumat.

Baca juga: Arti Allahummaj Alni Mahbuban, Bacaan Doa agar Rumah Tangga Harmonis Disayang Suami dan Doa Lainnya

1.  Substansi Shalat dalam Membentuk Karakter Pribadi Muslim

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah. Pertama-tama marilah kita bersama meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dengan sesungguh hati tanpa basa-basi.

Karena kesungguhan dalam bertakwa akan berimplikasi dalam sikap laku taat terhadap syariat dan menghindar dari maksiat.

Sesungguhnya syariat bawaan rasul Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah kebenaran mutlak yang tidak bisa diragukan lagi. Shalat, zakat, puasa, dan haji merupakan di antara bukti formal ketaatan seseorang dalam berislam.

Sidang Jum’at yang berbahagia. Perputaran waktu dari detik, ke menit, menit ke jam, jam ke hari, hari ke minggu dan bulan ke bulan tak terasa kita sudah berada di awal bulan sya’ban yang artinya beberapa minggu lagi kita akan menghadapi Bulan Ramadhan dan beberapa hari yang lalu kita sudah melewati bulan rajab yang telah kita ketahui bersama bahwa merupakan bulan memperingati terjadinya peristiwa yang luar biasa dalam sejarah peradaban Islam pada masa Rasulullah, yakni Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke masjidil Aqsha dan dari masjidil Aqsha menuju Sidratul Muntaha.

Peristiwa besar sekaligus bersejarah ini terukir dalam kitab suci Al-Qur’anul Karim. Dalam surah al-Isra’ ayat 1 Allah subhanahu wata'ala berfirman:

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ ١

Artinya : “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”

Barangkali kita semua sudah maklum mengenai rentetan peristiwa yang menunjukkan kebesaran Allah ini. Dimana dengan kekuasaan-Nya yang maha luas, Allah telah menunjukkan kebesarannya kepada manusia melakukan sesuatu yang berada di luar hukum-hukum thabi`i (hukum alam), di luar kemampuan nalar manusia pada umumnya.

Perjalanan Nabi Muhammad saw. dari Makkah ke Bayt Al-Maqdis, kemudian naik ke Sidrat Al-Muntaha, bahkan melampauinya, serta kembalinya ke Makkah dalam waktu sangat singkat, merupakan tantangan terbesar sesudah AlQuran disodorkan oleh Tuhan kepada umat manusia.

Peristiwa ini membuktikan bahwa ‘ilm dan qudrat Tuhan meliputi dan menjangkau, bahkan mengatasi, segala yang finite (terbatas) dan infinite (tak terbatas) tanpa terbatas waktu atau ruang.

Kaum empirisis dan rasionalis, yang melepaskan diri dari bimbingan wahyu, dapat saja menggugat: Bagaimana mungkin kecepatan, yang bahkan melebihi kecepatan cahaya, kecepatan yang merupakan batas kecepatan tertinggi dalam continuum empat dimensi ini, dapat terjadi? Bagaimana mungkin lingkungan material yang dilalui oleh Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam tidak mengakibatkan gesekan-gesekan panas yang merusak tubuh beliau sendiri?

Halaman
1234

Berita Terkini