Berita Palembang

Buntut Parkir di Palembang yang Masih Semrawut, Ratu Dewa Ancam Copot Kepala Dinas dan Jajarannya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KESAL - Tangkapan layar instagram Ratu Dewa,masih banyak menemukan parkir semerawut atau crowded di beberapa titik di Palembang.

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Walikota Palembang Ratu Dewa kembali menegaskan, dirinya tak segan- segan akan mencopot kepala dinas (Kadis) atau Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang yang dianggap bekerja tidak becus. 

Selain kepala dinas atau kepala OPD Dewa juga memastikan akan mencopot pejabat di bawahnya jika arahannya selama ini untuk kenyamanan masyarakat Palembang di ruang publik, tidak dilaksanakan. 

Hal ini buntut, masih ditemukannya parkir kendaraan maupun pedagang kaki lima yang semerawut atau crowded, di beberapa titik di kota Palembang, seperti di kawasan Kambang Iwak, BKB, maupun dibawah jembatan Ampera. 

"Jadi pertama, saya ingin ruang-ruang  publik itu tertata dengan rapi jangan sampai terulang," katanya, Senin (11/8/2025).

Ia mencontoh saat cek kelapangan di Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, ternyata beberapa CCTV tidak connect (terintegritas) dengan posko disana, padahal untuk memantau aksi kejahatan yang ada. 

"Makanya, saya minta connectkan dan ditambahkan juga CCTV, termasuk di bawah Ampera. Akan tetapi ide dan keinginan saya tidak segampang itu, saya pengen ruang- ruang publik di kota Palembang ini ada CCTV terpantau dan terintegrasi dishub, polisi sehingga Command Center yang ada di Pemkot berfungsi sebagai mestinya, ternmonitor, inilah program yang sekarang saya galakkan ke OPD, " terangnya. 

Baca juga: Pengelola Dievaluasi Perumda Pasar Palembang Jaya Siap Kelola Pasar 16 Ilir Jika Dipercaya Ratu Dewa

Baca juga: Satpol PP Palembang Ngaku Sepeda yang Disidak Ratu Dewa Setiap Hari Dipakai Patroli di Kawasan BKB

Hal kedua, penataan perparkiran yang ada ini diakuinya perlu pendekatan dan harus digitalisasi secara online, sehingga benar- benar tertata kedepannya. 

"Bagaimana dengan pendekatan di lapangan, kami sudah koordinasi dan pak wakil Walikota sudah melakukan pendekatan ke TNI maupun Polri dan sudah ketemu, kami akan melakukan pendekatan penertiban parkir- parkit yang ada, tanpa mengurangi pengelolaan khususnya yang ada di lapangan, sehingga lebih tertib, aman, nyaman, termasuk kebersihannya, " papar Dewa 

Sedangkan di Kambang Iwak, Dewa juga mengungkapkan hal yang sama dimana parkir kendaraannya juga crowded, yang sudah terjadi berulang- ulang sehingga harus ada regulasi yang jelas kedepannya. 

"Saya sudah strasing, langkah pertama saya sudah minta segera dibuat regulasi penataan parkirnya, kalau dari penataan PKL (Pedagang Kaki Lima) sudah tertiblah disana oleh Pol PP. Sedangkan untuk  parkir saya sudah minta regulasinya bagaimana setelah itu baru diadakan edukasi ke masyarakat, bila perlu dibuat rambu- rambunya, boleh parkir atau tidak baru dilakukan penegakkan, " tegasnya.

Mengenai penegakkan seperti apa, ia mencontohkan ketika parkir tidak sesuai aturan yang ada atau tidak pada tempatnya, bisa segera digembok kendaraannya sehingga benar- benar ada efek jera.

"Saya juga sudah minta petugasnya ada disana, jangan Sabtu Minggu petugasnya libur, tidak boleh begitu. Maka saya tekankan ke pak Kadisnya ketika libur harus ada ditempatkan, termasuk di tempat lainnya dan saya juga minta kepala OPDnya keliling bahasa Palembangnya kolar kilir ke ruang publik di jalan dan sebagainya, " tandas Dewa. 

Termasuk juga ia menyoroti parkir yang ada di sekitaran lokasi Linda Kosmetik, yang selama ini terkesan sudah menganggu kenyamanan dari pengendara. 

"Saya juga lihat contoh lain parkir di Linda Kosmetik, beberapa kali kesana masih berlapis juga padahal lapis dya atau tiga tidak boleh. Ini mengakibatkan crowded lagi tingkat kemacetannya, sehingga akan saya evaluasi terus dan minta kadis untuk sering turun ke jalan, " tuturnya. 

Dilanjutkan Dewa, jika hal serupa terjadi pastinya pejabat yang bertanggung jawab akan dicopot, baik diatas hingga dibawah. Mengingat, saat ia sidak memang langsung aksi, namun setelahnya terulang kembali. 

"Ini berulang- ulang terus, akan ada evaluasi tidak hanya jabatan diatas seperti Kadis, namun juga jabatan tingkat bawah jika tidak serius bekerja (dicopot), ini semata- mata untuk kenyamanan warga Palembang," pungkasnya. 

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkini