W : Apa usulan untuk meningkatkan anggaran
F: Waktu itu salah satu alasan kenapa program PPAN ke Canada batal juga karena anggaran, terhalang disitu. Jadi Indonesia itu ada kerjasama dengan Canada, tahun 2015 waktu dimana saya akan berangkat ke Canada.
Mereka tidak bersedia membiayai 20 pemuda di Canada, sedangkan Indonesia sendiri juga tidak ada anggaran untuk memberangkatkan peserta ke Canada. Jadi sayang saja kesempatan yang ada jadi terlewatkan.
Akhirnya dialihkan ke Tiongkok, meskipun antara Canada dan Tiongkok program nya sama-sama bagus. Tapi Canda fokusnya sosial dan kreatif, sedangkan Tiongkok lebih ke wiraswasta atau bisnis startup.
Harusnya dari awal sudah dianggarkan untuk program yang pasti, jadi ketika tahun berjalan programnya tetap berjalan. Waktu di tahun saya sih penerima manfaat kurang saku.
Mungkin kalau dari Pemerintah tidak terpikir anggaran yang banyak untuk kepemudaan. Padahal harusnya bisa dikasihkan porsi lebih, karena nantinya pemuda-pemudi tersebut lah yang akan memimpin.
W: Untuk penerimaan manfaat apa yang harus dilakukan agar tersosialisasinya program ini dan anggaran terjaga
F: Perubahan dimulai dari kita si penerima manfaat, kemudian pemerintah yang punya kuasa untuk mengambil keputusan. Jadi seperti kolaborasi, dan kalau dari sekarang Pemerintah aware bahwa investasi untuk kegiatan kepemudaan itu penting maka akan berdampak baik kedepannya.
Bagi saya efeknya domino. Kejadian masa lalu itu yang terbaik. Belajar banyak hal dari PPAN, kalau ketemu alumni PPAN terasa excited nya dan merasa punya kesamaan serta hubungan yang erat sesama alumni.