Kantor MUI Ditembak

Motif Sementara Pelaku Penembakan di Kantor MUI Diungkap, Mustopa Ingin Dapat Pengakuan Wakil Nabi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Motif Sementara Pelaku Penembakan di Kantor MUI Diungkap, Mustopa Ingin Dapat Pengakuan Wakil Nabi

TRIBUNSUMSEL.COM - Motif sementara pelaku penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia diungkap oleh polisi, disebut ingin dapat pengakuan sebagai wakil nabi.

Berdasarkan sejumlah alat bukti yang berhasil didapat polisi, pengungkapan motif itu diungkapkan

Adapun bukti-bukti itu berdasarkan tulisan-tulisan yang sempat dibuat oleh pelaku tersebut, seperti dikatakan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi.  

"Memang dari alat bukti yang ada tulisan-tulisan yang pertama motif sementara bahwa yang bersangkutan ini ingin mendapat pengakuan sebagai wakil nabi," ungkap Hengki kepada wartawan di Polsek Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023) dilansir Tribunnews.com.

Adapun isi dari tulisan itu dijelaskan Hengki, pelaku menuliskan kalimat-kalimat yang diklaim berasal dari hadis yang menyebutkan bahwa pelaku menyebut dirinya bagian dari salah satu golongan yang diakui oleh Islam.

Baca juga: Sosok Pria Ikut Ringkus Penembak di Kantor MUI Viral, Disebut Bak Ahli Kungfu Pegang Gagang Wiper

Kolase Foto pelaku penembakan di Gedung Pusat MUI, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023). ((Kolase Foto TribunJakarta))

Kemudian dalam surat itu juga memiliki niat jahat sejak tahun 2018 yang dimana apabila pelaku tidak diakui sebagai wakil nabi maka akan melakukan tindak kekerasan terhadap pejabat negeri.

"Dan juga MUI, dengan mencari senjata api berdasarkan surat-surat itu. Jadi meansreanya sudah ada daripada tersangka," ujarnya.

Tak Terafiliasi Jaringan Terorisme

Polda Metro Jaya menyebut pelaku berinisial M yang melakukan aksi penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak terrafiliasi dengan organisasi terorisme manapaun.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, hal itu diketahui usai pihaknya melakukan koordinasi dengan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri terkait rekam jejak pelaku.

"Kami sudah koordinasi dengan Detasemen Khusus 88 hasil penyelidikan Densus bahwa tersangka ini tidak termasuk jaringan teror," jelas Hengki kepada wartawan di Polsek Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).

Hengki juga menegaskan bahwa pelaku bukan seorang pelaku teror yang melakukan penyerangan dengan metode lone wolf.

"Juga tidak terkooptasi dengan ideologi agama yang ekstrim," tegasnya.

Baca juga: Pelaku Penembakan di Kantor MUI Sempat Mengamuk Saat Ditahan Karyawan Lalu Keluarkan Senjata

Pelaku Penembakan di Kantor MUI Sempat Mengamuk Saat Ditahan Karyawan Lalu Keluarkan Senjata (Tribunnews.com Irwan Rismawan/ISTIMEWA)

Sebelumnya diberitakan, Penembakan terjadi di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jalarta pada Selasa (2/5/2023).

Aksi penembakan itu viral di media sosial salah satunya diunggah akun Twitter @facialwashh. Terlihat pintu kaca kantor MUI yang pecah dan serpihan kaca pun berserakan.

Di foto lainnya diperlihatkan senjata api yang diduga milik pelaku. Disebutkan pula pria diduga pelaku tengah dibekuk.

Dalam postingan tersebut disebutkan beberapa orang terluka dan dievakuasi ke rumah sakit.

Pelaku Penembakan Kantor MUI Tinggalkan Surat, Minta Bertemu Ketua Jika Tidak Rela Ditembak Mati

Inilah isi surat dari Mustopa NR (60), pelaku penembakan Kantor MUI Pusat, Selasa (2/5/2023), minta dipenjara seumur hidup dan ditembak mati jika tak dipertemukan dengan Ketua MUI.

Polisi menemukan secarik surat tersebut di tempat kejadian yang ditinggalkan oleh Mustopa.

Mustopa meminta keadilan kepada Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto untuk dipertemukan dengan Ketua MUI jika tidak ia memohon agar dipenjara seumur hidup atau ditembak mati.

Selain itu, Mustopa juga mengancam akan menembak pejabat tinggi khususnya pejabat MUI.

Kronologi pelaku penembakan kantor MUI pingsan usai aksi penembakan terjadi, Selasa (2/5/2023). (Wartakotalive)

Pada akhir tulisan, Mustopa mengatakan telah lelah berjuang untuk mendapat keadilan.

Namun, Mustopa tidak menuliskan keadilan semacam apa yang ingin diperolehnya.

Selengkapnya berikut isi surat Mustopa yang ditemukan polisi di tempat kejadian penembakan dikutip dari Breaking News YouTube Kompas TV dilansir Tribunnews.com.

"Kepada Bapak Pimpinan KAPOLDA METRO Jaya yang terhormat, setelah saya membawah pisau ke kantor Bapak, tetap saya tidak mendapatkan hak saya yaitu keadilan juga."

"Bapak tidak mempertemukan saya dengan Ketua MUI REPUBLIK INDONESIA. Saya mohon kepada Bapak selaku penegak hukum supaya saya dipenjarakan seumur hidup Tembak Mati kalau tidak bapak lakukan."

SAYA BERSUMPAH atas nama ALLAH dan RASUL, saya akan cari senjata api saya akan tembak Pengurus Pejabat di Negeri ini terumatam orang-orang MUI tanpa memberi tahu terlebih dahulu. Meminta izin untuk kedua kalinya kepada Penegak Hukum/Kepolisian karena saya sudah lelah berjuang untuk mendapatkan hak saya yaitu keadilan."

"25 Juli 2022, Mustopa NR," demikian tulisan yang tertulis dalam surat tersebut.

Berita Terkini