TRIBUNSUMSEL.COM -- Awal mula Mustopa (60) pelaku penembakan kantor MUI di Jakarta Pusat sempat mengaku Nabi.
Semua terjadi pada tahun 1982 atau 41 tahun lalu saat Mustopa mengaku mendapatkan bisikan.
Dalam bisikan yang didengar Mustopa menyebut dirinya adalah rasullah kedua.
Cerita tersebut didapatkan saat Mustopa terlibat kasus pengrusakan di kantor DPRD Lampung tahun 2016 silam melansir dari Tribunnews.com.
"Mus, saya ini Nabi Muhammad. Katakan kepada orang itu kamu itu Rasululllah kedua," cerita Mustofa menirukan bisikan gaib yang ia terima saat diamankan di Polsek Telukbetung Selatan kala itu.
Diakui Mustopa bisikan diterimanya saat sedang sakit stres di gunung di Tenumbang, Krui, Pesisir Barat.
Dalam keadaan tertekan itulah, Mustopa mempercayai bisikan tersebut.
Ia lalu menceritakan ke sanak saudaranya bahwa dia adalah Rasulullah kedua.
Sontak saja pengakuan Mustopa langsung mendapat penolakan dari keluarganya.
"Keluarga bilang rasul tidak ada lagi, nabi tidak ada lagi," ucap Mustofa.
Tembakan Mustopa Gemparkan Kantor MUI
Sebelumnya, rapat internal perdana sekaligus halal bihalal yang dihadiri para pimpinan dan pengurus pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) di lantai 10 terpaksa dihentikan 20 menit lebih cepat dari jadwal seharusnya.
Hal itu terjadi ketika sekretariat mendapat informasi bahwa 24 menit sebelumnya terjadi penembakan di lantai dasar gedung MUI.
"Tadi kan rapat mulai jam 10, selesai harusnya jam 12, insiden jam 11.15 tetapi belum diketahui secara langsung karena kita sedang rapat," ujar Ketua Bidang Fatwa MUI,Asrorun Niam Sholeh di gedung pusat MUI, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).
"Diketahuinya itu jelang penutupan itu jam 11.40 ada interupsi dari sekretariat yang mengabarkan ada insiden," lanjutnya.