Mengingat saat ini Polda Jawa Tengah sedang berjuang membantu pemerintah mengatasi pandemi Covid-19, Syekh Puji meminta agar tidak ada penggiringan opini publik dalam pemberitaan dan menyerahkan proses penyelidikan sepenuhnya kepada Polda Jateng.
"Maka mari menahan diri untuk tidak menggiring opini publik dan sepenuhnya menyerahkan proses penyelidikan kepada Polda Jateng untuk secara profesional melakukan tugasnya tanpa adanya tekanan dan intervensi," jelasnya.
Secara terpisah, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iskandar Fitriana Sutisna mengatakan pihaknya menerima pengaduan tersebut pada Desember 2019.
Laporan sudah diterima oleh Ditreskrimum Polda Jateng dan sedang dalam proses penyelidikan.
"Poses penyelidikan dilakukan dengan memeriksa kepada enam saksi untuk memberikan keterangan dan bukti terkait kasus tersebut," kata Iskandar, Kamis (2/4/2020).
Iskandar mengungkapkan berdasarkan bukti visum dokter menyatakan tidak ada tanda kekerasan dan tidak ada robek selaput dara pada korban.
"Namun tim penyidik masih melakukan proses penyelidikan untuk mendalami unsur-unsur pidana dari yang dilaporkan," jelas Iskandar.
Iskandar menyebut sudah ada enam saksi yang bersedia memberikan keterangan lebih lanjut.
"Sudah ada enam orang yang diperiksa sebagai saksi. Ada dari pihak korban dan ada dari pihak lainnya," katanya.
Profil Syekh Puji
Mengutip dari Wikipedia, memiliki nama lengkap Pujiono Cahyo Widianto, Syekh Puji lahir pada 4 Agustus 1965 silam.
Dipanggil sebagai Syekh Puji, ia merupakan pemimpin pondok pesantren Miftahul Jannah, Desa Bedono, Kecamatan Jambu, Semarang.
Dikutip Tribun-Bali.com, Syekh Puji pun diketahui berhasil membangun dua pesantren putra dan putri di Semarang Jawa Tengah.
Pesantren tersebut diberi nama Pondok Pesantren Miftahul Jannah.
Dua pesantren tersebut dibuat Syekh Puji diatas tanah seluas 7 hektar.
Baca juga: Syekh Puji Diperiksa Polda Jawa Tengah, Terkait Dugaan Nikahi Anak Berusia 7 Tahun
Jadi tokoh agama di Kota Jawa Tengah, kekayaan Syekh Puji sontak disorot. Ternyata, Syekh Puji memiliki deretan mobil mewah layaknya artis ternama.
Terlihat Syekh Puji memiliki mobil BMW keluaran tahun 2000 hingga beberapa motor trail untuk keperluan offroad.
Tak hanya itu, Syekh Puji juga memiliki brankas besar di dalam rumahnya. Diakui Syekh Puji, ia menyimpan uangnya di dalam brankas tersebut.
Mengaku tak punya kartu ATM, diduga Syekh Puji menyimpan semua uangnya yang bernilai miliaran itu di dalam brankas tersebut.
Kendati memiliki koleksi mobil dan motor mahal, Syekh Puji tampil sederhana.
Bahkan, Syekh Puji hingga kini masih memakai handphone jadul yang tengahnya diikat menggunakan karet gelang.
Pernah jadi Sales
Terkait pekerjaan, Syekh Puji diketahui mengawali karirnya dengan menjadi sales.
Pekerjaannya berkembang pesat, Syekh Puji merambah dunia bisnis.
Usaha Kaligrafi
Diketahui, Syekh Puji membuka bisnis pembuatan kaligrafi berbahan dasar kuningan.
Bisnis yang telah berkembang luas hingga masuk pasar ekspor itu belakangan jadi sumber uang utama Syekh Puji.
Sebab dari satu kaligrafi saja, Syekh Puji bisa meraup untung ratusan juta.
Jadi salah satu orang terkaya di Semarang, Syekh Puji dikenal rajin bersedekah.
Namun aksi sosialnya itu belakangan banyak dinyinyiri khalayak.
(*)
Berita ini sudah tayang di TribunJateng.com dengan judul Syekh Puji Diperiksa di Polda Jateng, Sebelumnya Dilaporkan karena Nikahi Anak 7 Tahun.
Baca berita lainnya di Google News.