Hal tersebut terjadi karena ada emosional dalam diri David sehingga kerap tangannya sering kali bergerak.
Reaksi emosional itu, lanjut Rustam, berkaitan dengan memori terakhir yang sempat diingat David sebelum koma sebagaimana disampaikan dokter.
Kemungkinan, terkait insiden penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy kala itu.
"Jadi dia sempat meluapkan emosionalnya. Menurut dokter, adalah ekspresi terakhir yang ada di memorinya," ujarnya, Rabu (8/3/2023).
"Mungkin itu adalah pas kejadian penganiayaan. Iya dia sempat memberontak (bergerak sehingga sempat diikat)," imbuh Rustam.
Menurut Rustan, kejadian itu dialami David pada Senin (6/3), sehingga saat ini kondisi David berangsur tenang hingga sudah mampu membuka matanya.
"Kemarin dia masih menunjukkan emosionalnya dia jadi kayak ada kemarahan yang keluar," ujarnya.
"Terus fase itu sudah lewat sekarang, jadi dia itu membuka mata terus tutup lagi dan mulai tenang gitu. Jadi Responsnya bertambah terus," ucapnya.
Adapun kondisi terkini, Rustam mengatakan David sudah dapat merespons orang-orang di sekitarnya, meskipun belum sadar sepenuhnya.
"Di atas udah cek juga kondisi David sekarang itu sudah sering membuka mata terus melakukan respons. cuma memang belum sadar sepenuhnya," katanya.
"Jadi dia itu sudah membuka mata, sudah bisa melihat, tapi belum mengenali," ungkapnya.
Baca berita lainnya di google news