Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -Meninggalnya H Akisropi Ayub meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya dan masyarakat Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).
Pasal, sebelum pensiun dari Aparatur Sipil Negara (ASN) ia pernah menjabat sebagaiĀ Penjabat Bupati Muratara setelah pemekaran 2014 lalu.
Mantan Sekda Kota Lubuklinggau ini meninggal dunia diduga karena sakit, Sabtu, 25 Februari 2023 malam.
Kenangan baik itu, saat ini masih dikenang oleh Wakil Bupati Muratara H Inayatullah yang tengah menjabat saat ini.
Inayatullah mengucapkan duka mendalam mewakili Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan masyarakat Kabupaten Muratara.
"Atas nama pemerintah daerah dan mewakili keluarga mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya bapak Akisropi, kami masyarakat Muratara sangat kehilangan," ungkapnya pada wartawan di rumah duka, Minggu (26/2/2023).
Menurutnya, sosok Akisropi Ayub sebagai orang yang luar biasa, dari pemekaran sampai dengan saat ini AkisropiĀ Ayub kerap memberikan saran dan masukan kepada pemerintah.
"Sampai saat ini beliau selalu mengawasi dan memberikan nasehat hal yang terbaik untuk Kabupaten Muratara, oleh karena itu kami keluarga besar Muratara sangat merasa kehilangan," ujarnya.
Dia mendoakan semoga almarhum Akisropi Ayub semua amal ibadahnya diterima oleh tuhan yang maha esa dan meninggal dalam keadaan husnul-khatimah.
"Kami mendoakan semoga beliau (Akisropi Ayub) husnul khatimah," ungkapnya.
Inayah pun mengenang kebersamaan dan pertemuan dengan Akisropi cukup banyak, namun, yang paling teringat sampai saat ini ketika dirinya pertama kali menjadi ASN.
"Ketika beliau menjadi Kadisdik Kota Lubuklinggau saya pertama kali lulus menjadi ASN, beliau membantu saya sampai tempat pekerjaan saya," ujarnya.
Baca juga: Kronologi Akisropi Ayub Mantan PJ Bupati Muratara Meninggal Dunia, Sempat Pergi Salat di Masjid
Bahkan, waktu sama-sama ikut kontestasi Pilkada Muratara dua tahun lalu ia beberapa kali bertemu dengan Akisropi, meski keduanya rivalitas politik, tapi keduanya tidak merasa jauh.
"Kami seperti anak dan ayah, jadi dia memang sangat luar biasa, (saat Pilkada) beliau manggil nama saya, tidak memanggil inisial apa pun atau apa, karena saking dekatnya, orangnya simpel dan mudah bergaul," ungkapnya.