seputar islam

Pengertian Saum, Shaum dan Shiyam, Istilah Bahasa Arab untuk Ibadah Puasa, Persamaan dan Perbedaan

Penulis: Lisma Noviani
Editor: Lisma Noviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengertian Saum, Shaum dan Shiyam, Istilah Bahasa Arab untuk Ibadah Puasa, Persamaan dan Perbedaan

Barangkali dari sini kita tahu hikmah kenapa dalam niat puasa yang digunakan adalah diksi “shaum”, bukan “shiyam”:


Seperti kalimat pada niat puasa.

Nawaitu shauma ghadin ‘an adai fardhi syahri ramadhani hadzihis sanati lillahi ta’ala. Begitu pula dalam hadist Qudsi Allah Swt. Berfirman As-Shaumu li wa Ana ajzi bihi (As-shaum hanya untukku dan Aku yang akan membalasnya)

Dari sini kita tahu berpuasa tak hanya secara fikih, tak hanya menahan diri dari makan, minum, seks, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa secara fikih, tapi juga berpuasa dari segala hal dan sifat buruk.

Menahan diri dari makan-minum-seks hanyalah bagian kecil dari shaum yang kita niatkan dalam setiap berpuasa.

Dari sini kita juga tahu hikmah lain: kenapa yang diwajibkan oleh Allah adalah shiyam, bukan shaum (ya ayyuhalladzina amanu kutiba ‘alaikum al-shiyam), yaitu karena shaum lebih berat daripada shiyam. Jika shiyam diwajibkan hanya pada siang hari Ramadan, shaum diwajibkan pada setiap saat di sepanjang hayat.

Proses ataupun ketentuan dalam perintah puasa disebut dalam Al-Qur’an dengan kata Shiyam sebanyak 9 kali dalam 7 ayat sedangkan Shaum hanya 1 kali ini bermakna bahwa Shaum adalah capaian (nilai) dari Shiyam.


Itulah pengertian Saum, Shaum dan Shiyam, Istilah Bahasa Arab untuk Ibadah Puasa, Persamaan dan Perbedaan.

Baca juga: Arti Ikhlas Lillahi Taala Adalah, Istilah Sering Diucapkan untuk Meyakinkan pada Niat yang Lurus

Baca juga: Arti Buraq Adalah, Sering Disebut dalam Peristiwa Isra Miraj Lengkap dengan Sejarah dan Penjelasan

Baca juga: Arti Bismillahi Syafi Bismillahil Kafi Bismillahi Muafi, Bacaan Doa Mohon Kesembuhan Anak dari Sakit

 

Berita Terkini