"Ini kami melapor ada 11 anak korban pelecehan seksusal," kata Ef, saat melapor ke Mapolda Jambi, Jumat (3/2/2023).
Yunita Sari juga sering memaksa para korban anak laki-laki untuk menyentuh payudaranya hingga bagian intim lainnya.
"Si pelaku nyuruh anak-anak ini untuk menyentuh payudaranya si pelaku sendiri.
Nah, kami melapor karena dia malah mengaku sebagai korban pelecehan, padahal dia yang meminta sendiri," kata Ef.
"Kalau korban cewek, hanya disuruh mengintip saat si pelaku dan suami sedang berhubungan suami istri.
Suaminya tidak tahu, karena dia nyuruh korban mengintip dari luar, dengan membuka sedikit jendela.
Memang korban sering dicekoki film dewasa," sebut Ef.
Selain itu, Yunita Sari juga sering menyentuh bagian kemaluan korban anak laki-laki dan memaksa untuk memenuhi hasratnya yang tidak wajar.
Kejadian tersebut, kata Ef sudah berulang kali terjadi dan saat ini terungkap saat para korban melapor ke Mapolda Jambi.
Sebelumnya, Yunita Sari sendiri memberikan pengakuan kepada kepolisian terkait kehidupannya.
Hal tersebut disampaikan Kasubdit IV, PPA Ditreskrimum Polda Jambi, Kristian Adi Wibawa mengungkap cerita dari Yunita Sari kepada penyidik.
Yunita Sari mengakui dirinya sempat jadi LC sebelum menikah.
"Informasi sejak awal memang begitu, tetapi kan belum pasti, dia LC apa, di mana, itu belum pasti," kata Kristian Adi Wibawa dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jambi, Selasa (7/2/2023).
Terkait masa lalu Yunita Sari, Ketua RT tempat tinggal sang pelaku bernama Helmi mengungkapkan hal yang sama.
Diungkap Helmi, Yunita Sari kini tak lagi menjadi pemandu lagu melainkan hanya sebagai ibu rumah tangga.
Guna menyambung hidup, Yunita Sari membuka usaha rental PS dan warung di rumahnya.
Dalam kesehariannya, Yunita Sari dikenal sosok yang jarang bergaul dengan warga.
(*)
Baca berita lainnya di Google News