TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia Sumsel akan mendampingi anggotanya oknum perawat D yang menyebabkan jari bayi terpotong di Palembang saat melakukan penggantian selang infus.
Sejauh ini mereka PPNI berharap tetap terbuka jalan damai dan mediasi antara perawat tersebut dengan keluarga dari bayi usia 7 bulan yang jarinya terpotong.
Meskipun perawat yang mengakibatkan jari anak seorang bayi usia 7 bulan terpotong gunting saat ganti selang infus kini sudah ditetapkan jadi tersangka.
"Berdasarkan informasi terakhir sudah ditetapkan jadi tersangka, namun yang bersangkutan belum dapat panggilan sampai siang ini," kata Ketua DPW PPNI Provinsi Sumsel H. Subhan, SKM, M.Si, M. Kes saat dikonfirmasi, Selasa (7/2/2023)
Menurut Subhan, kemungkinan kalau jadi tersangka pilihannya kalau tidak dipanggil atau kalau ada yang menjanjikan bisanya jadi tahanan luar atau bisa jadi ditahan di Polrestabes.
"Kita belum tahu bakal jadi tahanan Polrestabes atau bisa tahan luar, karena memang belum ada panggilan. Dalam hal ini PPNI, kembali menguatkan pada RS untuk dapat mendampingi sejawat kami," kata Subhan.
Baca juga: Momen Perawat DN Temui Keluarga Jari Bayi Terpotong di Palembang, Saling Berangkulan
Menurutnya, pendampingnya berupa menyediakan lawyer. Karena menurut undang-undang kalau kejadian saat bekerja murni tangung jawab pihak RS secara hukum.
"Alhamdulillah lawyer RS sudah siap dan akan mendampingi. Kami juga dari PPNI akan turut mendampingi dan memasukkan tim di lawyer tersebut," ungkapnya
Menurut Subhan, karena kejadian ini kadung terjadi ya harus dihadapi. Hanya saja harapannya masih tetap berharap kepada keluarga pasien dalam hal ini bapak dan ibunya, berharap masih terbuka untuk mediasi diselesaikan secara damai dan kekeluargaan.
"Kita akan ikuti lawyer biasanya ada penjaminan, mudah-mudahan tidak ditahan kalau ditahan diharapkan ada penangguhan tahanan," harapannya.
Baca juga: Klarifikasi Pihak RS Soal Perawat Disebut Tak Ada Itikad ke Keluarga Bayi yang Jarinya Terpotong
Subhan mengimbau kepada para perawat, saat bekerja pastikan sesuai SOP. Selalu tingkatkan pengetahuan dan skill serta keterampilan bahkan attitude ketika melakukan tindakan keperawatan.
"Kejadian seperti itu tidak akan terjadi kalau kita hati-hati bekerja sesuai SOP. Dengan mempunyai kemampuan dan skill diharapkan tidak terjadi kejadian seperti itu," katanya.
Perawat DN Temui Keluarga Pasien
Sebelumnya DN sudah menemui keluarga Suparman dan sang bayi untuk menyampaikan permohonan maaf dan silaturahmi atas perbuatan yang tidak diinginkan tersebut.
Raut wajah bahagia terpancar dari wajah Istri Suparman, Sri Wahyuni. Sementara perawat DN terlihat sesekali mengelus kepala bayi AA yang dalam gendongan sang ibu.