Ahmad Usmarwi Kaffah terpilih menjabat Wakil Bupati Muara Enim pada rapat Paripurna ke XVII DPRD Muara Enim, Selasa (6/9/2022).
Ahmad Usmarwi Kaffah merupakan anak Prof Fachrurrozi, sang ayah memberikan lima pesan kepada sang anak, jika kelak nanti dilantik dan memimpin Muara Enim
"Pertama, kita sersyukur kepada Allah SWT, bahwa rakyat dan institusi pemerintahan maupun DPRD di Muara Enim telah memberikan pilihannya kepada Kaffa. Jadi kita bersyukur, " kata Fachrurrozi, Rabu (7/9/2022).
Kedua, ia akan selalu mengingatkan Kaffah bawa tugas nomor satu memimpin Muara Enim yaitu menyukseskan pembangunan di Muara Enim untuk sebesar- besarnya demi kemakmuran rakyat.
"Karena pembangunan disana pada prinsipnya tetap memberdayakan Sumber Daya Alam yang ada di Muara Enim, sesuai dengan UUD 1945 pasal 33 harus diberdayagunakan untuk sebar- besarnya kemakmuran rakyat. Dan itu sejalan dengan misi pertama pembangunan Sumsel yang diemban Gubernur, dimana misi utamanya sesuai semboyan Sumsel maju untuk semua itu, dapat dicapai dengan ekonomi kerakyatan merata, " ucapnya.
Ketiga, menurut dosen Universitas Sriwijaya (Unsri) ini sesuai dengan pesan semboyan Muara Enim, ia selalu mengingatkan bahwa Bumi Serasan Sekundang. Maka kata kuncinya adalah selain menggerakan partisipasi rakyat tentu disitu harus mengedepankan keharmonisan semua suku, semua elemet masyarakat termasuk semua kepercayaan agama tidak boleh pilih kasih.
"Hal ini, supaya keharmonisan Serasan Sekundang itu terjaga, karena Serasan artinya sepakat dan setujuan. Sedangkan Sekundang artinya tidak boleh tsrtinggal saling bimbing, topang, rangkuk. Jadi jangan hanya dibibir saja fakta dilapangan beda dan kita ingatkan terus nanti, " paparnya.
Poin keeempat, Fachrurrozi mengingatkan jangan lupa akan amanah yang diterima ini dari Allah SWT, yang dengan menggerakan hati orang.
"Dalam realisasi kepemimpinan, tidak boleh menyimpang petunjuk tuhan dan Rasulullah, supaya selamat dan hati- hati dengan godaan zaman sekarang," tandasnya merajuk pada sejumlah kepala daerah dan wakilnya yang tersandung hukum akhirnya.
Kelima, ia terpaksa mengingatkan Kaffah jika perjalanan karirnya masih panjang jangan sampai layu sebelum berkembang.
"Sebetulanya ia pengurus pusat partai Demokrat, dan harusnya main di Jakarta. Tapi kenapa kami mengizinkan tawaran memimpin Memimpin Muara Enim, karena ada baiknya di zaman politik sekarang pemimpin dipusat banyak yang tidak punya lengalaman di daerah," tandasnya.
Sehingga dengan memimpin Muara Enim, ia akan tahu nanti, sebab mulai dari Sabang sampai Merauke berbeda- beda, nah perbedaan ini jangan sampai tidak disadarai jika di nasional, sehingga diperlukan kepiawaan memimpin.
"Jadi lima pesan itu saja, selagi dipegang saya mendukung dengan doa, dengan ide dan tenaga" tukasnya.
Baca juga: Vonis Hakim Terhadap 15 Mantan Anggota DPRD Muara Enim, Ini Rinciannya
Kaffah sendiri dilanjutkan Fachrurrozi, merupakan putra pertamanya dari empat bersaudara, yang selama ini memiliki mental baja, tidak gampang menyerah wataknya.
"Jadi kalau ia memimpikan sesuatu pasti dilakukan serius. Karena ia seorang yang sangat getol membaca juga berbibadah, " paparnya, seraya Kaffah selama ini banyak menghabiskan waktu kuliah dan kerjanya di luar negeri yaitu Inggris.