Lima tahun berselang, ia menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Planologi Institut Teknologi Bandung (ITB).
Seakan tak puas, Suharso pun menempuh pendidikan master dengan mengambil jurusan Executive Development Program di Unviersity of Michigan, AS pada 1995.
Tidak cukup satu jurusan, dirinya pun juga menempuh pendidikan masternya di University of Standard dengan mengambil jurusan yang sama setahun sebelumnya.
Gelar pendidikannya pun seakan lengkap ketika pada tahun 2014, dirinya menerima gelar Doktor Honoris Causa di bidang bisnis dari William Business College, University of Sydney, Australia.
Baca juga: PAN Bicara Nasib Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) Usai Suharso Diberhentikan dari Ketua Umum PPP
Baca juga: Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa Diminta Turun Sebagai Ketum PPP Oleh Tiga Ketua Majelis
Karier
Suharso meniti kesuksesan dalam bidang enterpreneur selama 20 tahun sejak dirinya lulus dari ITB.
Contohnya ia pernah menjabat sebagai Direktur Penerbitan IQRA Bandung pada tahun 1979-1981.
Lalu General Manager PT First Nabel Supply milik Rahmat Gobel dari tahun 1981-1982.
Kemudian dirinya juga sempat menjadi Pemimpin Usaha Harian Majalah Mobil Motor (1991-2000), Direktur PT Bukaka Sembawang Systems (1995-1998), hingga Komisaris Utama PT Agro Utama Global (1999-2002).
Kesuksesan Suharso dalam dunia usaha membuat dirinya mencoba peruntungan di dunia politik.
Tak pelak, ambisinya diawali dengan bergabung dengan PPP pada saat Pemilu 2004.
Bak gayung bersambut, ia pun terpilih menjadi anggota DPR RI untuk periode 2004-2009.
Kariernya di dunia politik semakin moncer ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjuknya sebagai Menteri Perumahan Rakyat di Kabinet Indonesia Bersatu II pada tahun 2009.
Hanya saja, belum genap lima tahun, pada tahun 2011, ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai menteri lantaran alasan pribadi dan melanjutkan bisnisnya di bidang manufaktur dan kimia.
Kendati begitu, ia masih aktif dalam dunia politik melalui partai yang menaunginya yaitu PPP.