Johnson Panjaitan menilai harus ada yang bertanggung jawab atas pembubaran Satgassus.
"Harus ada pertanggung jawabannya, soal Satgassus ini harus melibatkan ketata negaraan dalam hal ini DPR, soal senjata, uang, dan penanganan kasus," kata Johnson Panjaitan.
"Ini harus dipertanggung jawabkan,"
"Supaya DPR bertanya, ini duitnya kemana, senjatanya kemana." imbuhnya.
Johnson Panjaitan lalu mengingatkan masyarakat untuk tak mudah termakan hoaks, termasuk soal motif Ferdy Sambo membunuh Brigadir J di rumah dinasnya, pada 8 Juli 2022 lalu.
"Jangan sampai kita kena gelombang tsunami hoaks," kata Johnson Panjaitan.
"Saya enggak mau ikut," imbuhnya.
Baca juga: Brigadir J Bakal Diwisuda, Terkuak Nilai IPK Almarhum di Universitas Terbuka, Sangat Memuaskan
Baca juga: Bharada E Dalam Masalah Baru, Deolipa Yumara Resmi Layangkan Gugatan, Termasuk ke Kabareskrim Polri
Berbeda dengan isu pelecehan dan perselingkuhan yang tak ada bukti nyatanya, Johnson Panjaitan lebih mempercayai motif pembunuhan Brigadir J ada hubungannya dengan Satgassus.
Diketahui, Brigadir J dan ajudan Ferdy Sambo yang lain merupakan anggota Satgassus.
"Kalau soal Satgassus kan orangnya ada, SKnya ada, ini bukan soal bayang-bayang," ucap Johnson Panjaitan.
Alasan Satgassus Dibubarkan Menurut Polisi
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam jumpa pers di Mako Brimob, Depok, Kamis (11/8/2022) mengatakan salah satu alasan pembubaran Satgassus Merah Putih adalah untuk efektivitas kinerja.
"Menurut pertimbangan, untuk efektivitas kinerja organisasi, maka lebih diutamakan, atau diberdayakan satker-satker yang menangani berbagai macam kasus sesuai tupoksi masing-masing," kata Dedi.
Dedi menekankan kini sudah tidak ada kegiatan yang dilakukan Satgassus Polri sebab sudah dibubarkan.
"Untuk Satgassus Polri sudah clear. Rekan-rekan sabar, tim kerja baik tim sidik maupun tim dari itsus (inspektorat khusus). Ini semua kerja," kata Dedi.