TRIBUNSUMSEL.COM - Ajang pemilihan presiden (Pilpres) bakal digelar tahun 2024.
Sejumlah tokoh disebut bakal maju pada ajang ini.
Kini yang terbaru, Prabowo Subianto disebut bakal diduetkan dengan Ganjar Pranowo.
Peneliti senior dari Lingkaran Suara Publik, Indra Nuryadin menyoroti tentang agenda demokrasi di Indonesia.
Pihaknya memotret opini publik tentang utamanya pemilihan Presiden dari semua tokoh nasional yang dianggap potensial menjadi calon Presiden dan calon wakilnya.
Nama Prabowo Subianto lebih unggul di tangga popularitas (95,1 persen) maupun likeabilitas (74,5 persen).
"Semua tokoh memiliki popularitas dan likeabilitas yang tinggi, namun tetap dipuncaki oleh Prabowo. Hal ini wajar mengingat kiprahnya dalam politik nasional dalam kurun waktu 13 tahun terakhir setelah reformasi dan keberhasilannya dalam memimpin Kemhan dan diplomasi Pertahanannya dalam kancah internasional," papar Indra.
Kemudian, tingkat elektabilitas kedua diisi oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (popularitas 87,7 persen dan likeabilitas 57,7 persen), lalu disusul oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (popularitas 87,8 persen dan likeabilitas 57,4 persen).
Selanjutnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (popularitas 87,7 persen dan likeabilitas 55,7 persen), Ketua Umum Partai Demokrat Agus H Yudhoyono (popularitas 86,1 persen dan likeabilitas 55,1 persen) dan calon- calon lain yang berlatar jabatan publik lainnya.
Selain menangkap popularitas dan likeabilitas, Indra juga mengatakan bahwa lembaganya pun menyoroti tentang elektabilitas para nama tokoh yang masuk ke dalam radarnya. Hasilnya, Prabowo Subianto menjadi capres 2024 dengan tingkat elektabilitas tertinggi baik dalam format pertanyaan tertutup dengan perolehan 27,7 persen.
"Dari hasil survei ini untuk sementara waktu belum ada capres yang secara sengit mendekati atau bahkan menyamai apalagi melewati tingkat keterpilihan Prabowo. Meskipun perlahan, angka elektabilitas Prabowo terus mengalami peningkatan mendekati perolehan suaranya pada pemilu 2019 lalu," terangnya.
Terlebih lagi kata Indra, sampai saat ini pun Prabowo Subianto belum menunjukkan intensitasnya menjadi calon Presiden, baik dalam kegiatan deklarasi maupun kerja-kerja pemenangan tertentu.
Bagi Indra, gambaran situasi ini menunjukkan Prabowo Subianto bisa jauh ungguh jika mesin politik nantinya benar-benar digerakkan, apalagi jika Ketua Umum Partai Gerindra itu secara gamblang mendeklarasikan diri maju dalam Pilpres 2024.
"Prabowo yang belum menunjukkan intensinya menjadi calon Presiden baik dengan mendeklarasikan diri ataupun melakukan kerja-kerja pemenangan dia berhasil meningkatkan elektabilitasnya hingga ke 27,7 persen. Hal ini juga terpotret dari kecenderungan peningkatan suara yang didapat dari hasil-hasil survei beberapa lembaga survei," tandasnya lagi.
Dua calon Presiden pesaing terdekat Anies dan Ganjar berada pada angka yang neck to neck dimana masing-masing berbagi angka persentase 16,8 persen untuk Anies dan 16,5 persen untuk Ganjar. Perolehan hanya berjarak 0,3 persen saja.