Yang menarik adalah mulai naikknya elektabilitas Puan. Secara perlahan ia berhasil memangkas selisih dengan calon lain dan mendekati AHY dengan selisih hanya 0,4 persen. Bukan tidak mungkin Puan dalam beberapa bulan ke depan, anak dari Megawati Soekarnoputri tersebut dapat melampaui Ganjar dan Anies.
Selain itu, jika melihat pola, ada kecenderungan menarik dimana angka elektabilitas calon-calon berlatar elit Parpol mengalami penambahan elektabilitas dan calon-calon berlatar non elit parpol cenderung stagnan.
"Boleh jadi hal ini terjadi karena publik melihat ada ketidakpastian pencalonan capres non elit parpol akan dicalonkan oleh Parpol. Sehingga publik lebih memilih calon elit petinggi yang punya kencederungan kuat untuk dicalonkan," tambahnya.
Indra menilai bahwa masih ada waktu yang cukup panjang bagi para calon untuk menaikkan elektabilitasnya dimana ada 12,1 persen pemilih belum menentukan pilihannya.
Baca juga: Langkah Anies Baswedan Sebelum Membahas Soal Capres di Pilpres 2024, Meski Bakal Diusung NasDem
Baca juga: Konflik Terbuka Disebut Bakal Terjadi Jika Ganjar Pranowo Maju Pilpres 2024 dari Luar PDIP
Simulasi Elektabilitas Head to Head
Survei juga membuat simulasi pertanyaan elektabilitas yang terdiri dari satu lawan satu (head to head) dan berpasangan dengan 3 pasang dan 2 pasang bersaing. Hasilnya ditemukan bahwa jika Prabowo bersaing satu lawan satu selalu tampil sebagai pemenang dengan perolehan persentase 37,4 persen (simulasi 1); 39,1 persen (simulasi 2); 40,4 persen (simulasi 3) dan; 43,3 persen (simulasi 4).
"Pada Simulasi berpasangan dengan 3 pasang bersaing, pasangan yang menyandingkan Prabowo dengan calon lainnya seperti Ganjar, Puan, Anies dan Khofifah selalu tampil sebagai pemenang. Namun hanya Prabowo-Ganjar yang diprediksi mampu menuntaskan persaingan dalam satu putaran pilpres saja, sementara selebihnya tidak," kata Indra.
Simulasi V dan VI yang tidak memasukkan Prabowo dalam persaingan menunjukkan pasangan Airlangga-Ganjar bersaing ketat dengan Anies Ridwan Kamil (simulasi V) dan Puan-Anies bersaing ketat dengan Ganjar-Ridwan Kamil (simulasi VI).
Pada simulasi berpasangan 2 pasang bersaing, simulasi I Prabowo-Ganjar akan menang telak dan keluar sebagai pemenang hanya dalam 1 putaran saja melawan Anies-AHY dengan perolehan suara sebesar 58,3 persen. Untuk simulasi 2 Prabowo-Puan vs Ganjar-Erick persaingan ketat terjadi dimana dua pasangan ini berbagi angka masing-masing 49,7 persen vs 43,8 persen.
Pada simulasi ke 3 pasangan Prabowo-Anies menang vs Puan-Ganjar namun akan terjadi 2 putaran Pilpres. Terakhir pada simulasi ke 4 pasangan Prabowo-Puan melawan Airlangga-Erick berhasil menang dan Pilpres akan berlangsung 1 putaran dimana Prabowo-Puan memeroleh 50,1 persen.
Pun demikian, Indra menyampaikan disklaimernya, bahwa hasil survei yang ia paparkan tersebut bisa saja berpotensi berubah di kemudian hari.
"Temuan survei ini merupakan hasil pada saat survei ini dilakukan. Tentunya sangat mungkin untuk berubah karena dinamika sosial politik yang begitu cepat," tegasnya.
Sekedar diketahui, bahwa hasil survei ini merupakan temuan saat survei yang dilaksanakan pada 29 Mei-9 Juni 2022 dengan jumlah sampel 1230 responden, margin of error 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel tersebut merupakan penduduk yang berusia 17 tahun keatas dan disebar secara proporsional di 34 provinsi di Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan bantuan kuesioner.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Pasangan Prabowo-Ganjar Diprediksi Bisa Menangkan Pilpres hanya Satu Putaran