Hari Paskah 2022

7 Puisi Paskah 2022 Menyentuh Hati dan Merenungkan Hari Kebangkitan Yesus

Penulis: Abu Hurairah
Editor: Abu Hurairah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

7 Puisi Paskah 2022 Menyentuh Hati dan Merenungkan Hari Kebangkitan Yesus

Bagaimana akan makan ayam goreng ini
kalau tiba-tiba aku melihat bayi
menangis di gendongan-karena lapar
dan perempuan kurus mengorek sisa roti di tong sampah di muka restoran?
Coca cola terasa sangat kesat di tenggorokan
ketika teringat kepada muka-muka ceking
dirubung lalat hijau di gurun pasir.
Kapan akan berakhir musim kemarau
di sebelah selatan? -Makhluk terkapar!
Mari, potong-potonglah tubuhku
dan nikmati dagingku -roti yang paling putih
dan darahku -anggut yang paling murni
sampai tinggal hanya tulangbelulangku lunglai
terkulai di dahan.
Eli, Eli, lama sabakhtani -Tuhan, Tuhanku,
mengapa kami kau terlantarkan?

5. Ditulis oleh paskah.sabda.org

Hari ini, dan pada hari yang sama setiap tahun
aku terjaga dari tidur lelap yang panjang.

Dari balik kerudung kematian
aku memandang dengan mata duka ke arah Golgota
Hari ini, dan pada hari yang sama setiap tahun,
Jiwaku naik di atas sayap-sayap kenangan
Terbang menuju ke Yerusalem.

Di sanalah insan berdiri bergerombol,
Berselimut lupa dan kebodohan masa silam.
Memukul dada sendiri,
seraya memandang Yesus bermahkota duri.

Hari ini, di tengah prahara bukit Golgota
di antara gerombolan insan yang yang lupa
Ku lihat berjajar wajah-wajah dosa
Wajah tetangga-tetanggaku,
wajah kekasihku,
wajah teman seperjuanganku,
dan astaga!!
wajahku sendiri terpampang paling muka!
Hari ini aku terjaga dari tidur lelap yang panjang,
Terbang dalam sayap kenangan dan fajar kesadaran
susuri jalan kematian dan jalan kehidupan.

6. Dikutip dari Paskah.sabda.or "Jalan Salib"

Langkah-Mu tertatih menuju salib Golgota
Dengan badan penuh luka sayatan aniaya
Darah mengalir tercecer di mana-mana
Demi untuk keselamatan manusia

Pedih dan perih pasti terasa
Berkorban 'tuk menghapus dosa
Tak ada seorang yang membela
Semua mencerca dan mencela

Kini KAU telah rela mati
Tiga hari bangkit kembali
Hidup kekal telah diberi
Bagi mereka yang mengimani

7. "Dengan Kasih Ilahi yang Penuih Pengurbanan"

Dengan kasih ilahi yang penuh pengurbanan,
Yesus menolak menyelamatkan nyawa-Nya sendiri.
Dia mati agar dapat memberikan pengampunan atas dosa-dosa kita.
Juruselamat kita tetap bertahan di kayu salib untuk Anda dan saya
--M.R. De Haan, M.D.

Berita Terkini