TRIBUNSUMSEL.COM -- Presenter Melaney Ricardo menguak rasa duka dan kehilangan begitu besar atas meninggalnya Mpok Alpa alias Nina Carolina, Jumat (15/8/2025).
Melaney mengungkap bahwa kabar duka ia terima dari rekannya, Vega Darwanti, pada pagi hari itu. Saat mendapatkan kabar duka tersebut, Melaney mengaku tak percaya.
"Tadi pagi Vega WhatsApp aku, nggak pernah terpikirkan ya. Tapi aku senang terakhir kali kita syuting bareng itu untuk satu program bareng aku, Vega, sama Alpa," ujar Melaney Ricardo di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan pada Jumat (15/8/2025) melansir dari GRID ID.
Saat syuting terakhir itu, Melaney menyadari sesuatu yang berbeda pada penampilan Mpok Alpa. Ia bercerita bagaimana akhirnya sang komedian mengungkap rahasia yang selama ini disimpannya.
Melaney menceritakan bahwa Mpok Alpa selama ini tidak pernah terbuka mengenai sakit yang dideritanya. Hingga suatu momen intim saat syuting, Melaney menanyakan soal rambut Mpok Alpa yang ternyata adalah wig.
"Selama ini kan Alpa nggak pernah cerita kalau dia sakit. Terus waktu itu dia lagi nyatok rambut, terus aku nanya, "Alpa, rambutnya itu wig atau rambut beneran?" Terus dia bilang itu wig-nya dari Teh Rina," sambungnya.
Dari situ, obrolan berubah menjadi percakapanheart to heart tentang perjalanan panjang Mpok Alpa melawan kanker, dimulai sejak masa kehamilan anak kembarnya.
"Terus kita bisa ngobrol heart to heart, Alpa akhirnya cerita bagaimana perjuangan dia dari mulai waktu dia hamil itu kan aku yang live report juga gitu. Jadi, dari mulai hamil, bagaimana perjuangannya dia sampai dia berjuang melawan kanker payudara," ujarnya.
Meski dalam kondisi sakit, Mpok Alpa tetap menunjukkan semangat kerja yang luar biasa. Melaney mengingat betapa sahabatnya itu tidak pernah minta perlakuan khusus selama proses syuting berlangsung.
"Perempuan yang kuat, perempuan yang nggak pernah ngeluh, bahkan syuting terakhir kita masih nyebur (ke sawah), masuk kondisi dia sudah sakit kanker, masih sama-sama, dia nggak mau diperlakukan lebih istimewa. Nyemplung ke dalam sawah, sama-sama, kerja bareng. Ya, perempuan yang sangat luar biasa, teman yang tulus," bongkar Melaney.
Melaney merasa bersyukur sempat memiliki kesempatan berbincang dari hati ke hati dengan Mpok Alpa sebelum kepergiannya. Tanpa disadari, percakapan itu menjadi momen terakhir mereka saling berbagi cerita dan tawa.
"Sebenarnya mungkin udah beberapa bulan ke belakang ya, tapi kan Alpa emang nggak pernah cerita. Baru kemarin akhirnya aku bersyukur punya waktu untuk bisa heart to heart ngobrol, dia cerita banyak hal, cerita rambutnya bagaimana, sama anak-anak baby-nya gitu," ujar Melaney.
"Jadi, ya aku senanglah akhirnya kita ada kesempatan dan aku nggak tahu bahwa ternyata itu obrolan hati ke hati terakhir sama dia," sambungnya.