TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Hasanedy alias Edy Saputra (29) merupakan satu dari dua tersangka begal di Kabupaten OKI yang nekat menembak mati korbannya.
Satu tersangka lagi yakni Afdian alias Riyan yang ditembak mati karena memberi perlawanan sengit saat akan ditangkap.
Aksi kejahatan yang dilakukan mereka sempat viral lantaran korban tewas ditembak tepat dihadapan anak dan istrinya.
Berhasil diamankan tim gabungan Subdit III Jatanras Polda Sumsel bersama Satreskrim Polres OKI, tersangka Hasanedy mengaku awalnya hanya ingin merampok uang milik korban.
"Bukan saya yang nembak, saya cuma lihat," ujarnya saat dihadirkan dalam rilis tersangka yang digelar di Polda Sumsel, Kamis (10/2/2022).
Dikatakan tersangka, dirinya terpaksa ikut melakukan aksi begal lantaran terlilit utang serta butuh uang untuk kehidupan sehari-hari.
Dalam kesehariannya, tersangka mengaku bekerja sebagai sales kompor keliling.
"Tapi dari hasil jadi sales kompor kurang. Makanya saya ikut begal," ujarnya.
Tersangka juga mengaku tidak ikut saat menjual sepeda motor korban.
Menurutnya hanya bagian sebesar Rp.1,5 juta dari hasil penjualan sepeda motor itu.
"Saya baru sekali ikut (begal). Soalnya lagi butuh uang," ujarnya.
Terlibat Perampokan dan Pembunuhan pegawai BRILink
Dirkrimum Polda Sumsel, Kombes Pol Anwar Reksowidjojo mengatakan, kedua tersangka ini nyatanya ikut terlibat dalam aksi perampokan yang menewaskan Leli Agustina (20), pegawai BRILink di Lampung Timur.
Warga Desa Toto Projo, Kecamatan Way Bungur itu tewas ditembak saat berusaha mempertahankan uang Rp.50 juta yang hendak dirampok tersangka di tempat kerjanya.
"Iya, mereka berdua juga terlibat aksi rampok di Lampung Timur dengan korban pegawai BRILink dan disana korban juga meninggal dunia ditembak," ujarnya saat menggelar rilis tersangka di Polda Sumsel, Kamis (10/2/2022).