Bupati Langkat Kena OTT KPK

Ke KPK, Penghuni Kerangkeng di Rumah Bupati Langkat Ungkap Fakta, Diceburkan ke Kolam Jika Salah

Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi penjara yang berada di dalam rumah Bupati Langkat Terbit Rencana, Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala. Penghuni cerita disiksa jika dianggap salah

TRIBUNSUMSEL.COM - Kondisi penghuni kerangkeng manusia atau penjara di rumah Bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin diungkap Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nurul Ghufron.

Saat itu tim KPK tengah menggeledah rumah Bupati Langkat terkait OTT.

Tak menemukan Terbit Bupati Langkat, KPK malah menemukan penjara di dalam rumah tersebut.

Ada sejumlah orang di dalam penjara tersebut.

"Pada saat sampai di rumah yang bersangkutan, kami menggeledah ruang-ruang dan tempat yang berada di lingkungan rumah yang bersangkutan. Namun yang bersangkutan (Terbit) tidak berada di tempat."

"Namun, KPK malah menemukan ruang sejumlah dua ruangan yang sebagaimana diceritakan, itu perfomancenya seperti kerangkeng. "

"Dari luar tampak sebagai ruangan, sebelah sisi luar jeruji seperti kerangkeng pada umumnya," jelas Ghufron, dikutip dari tayangan YouTube TV One, Selasa (25/1/2022).

Baca juga: Pengakuan Penghuni Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat : Saya nggak Pernah Segemuk Ini

Tim penyelidik KPK pun sempat mengambil dokumentasi kondisi kerangkeng tersebut.

Bahkan, juga melakukan dialog dengan dua penghuni yang dikerangkeng.

Dari dialog tersebut, para penghuni mengaku sebagai pekerja di usaha kelapa sawit milik Bupati Langkat.

Diperkirakan ada 40 pekerja yang mendekam dalam kerangkeng tersebut.

Mereka bekerja mulai pukul 8 pagi hingga 6 sore dengan sistem shift.

"Sekitar 40 orang yang ditempatkan di dua ruang tersebut, mereka menyampaikan bahwa mereka bekerja dari jam 8 sampai 6 sore."

Baca juga: Sosok Tiorita Br Surbakti Istri Bupati Langkat, Disebut yang Mengurus Makanan Penghuni Penjara

"Berlaku secara shift, bergantian. Sekitar 20-20. 20 di lapangan, 20 di dalam," jelas Ghufron.

Ironisnya, para pekerja itu mengaku tidak mendapat gaji.

Halaman
123

Berita Terkini