Dari TKP, polisi mengamankan barang bukti seperti gunting, tabung gas elpiji, selimut dan sarung bantal yang dipenuhi bercak darah.
"Di rumah satu keluarga, ada ibu dan anak, tapi suaminya tidak ada. Yang jelas barang bukti sudah kami amankan," ucap Wahyu.
JS menabrakkan diri ke gerbong kereta api Jayakarta tujuan Surabaya-Jakarta di perlintasan rel wilayah Desa Sembung, Rabu (24/11/2021) sekitar pukul 15.50 WIB.
"Kami sudah koordinasi dengan Polsek Perak, dan benar jika pria yang tewas menabrakkan diri di perlintasan kereta api itu pelaku pembunuhan di Driyorejo. Kami juga sudah pastikan kepada pihak keluarga," ujar Kasatreskrim Polres Gresik Iptu Wahyu Rizki, ketika dikonfirmasi, Kamis (25/11/2021).
Dengan kepastian tewasnya pelaku pembunuhan, polisi menyebutkan, kasus kematian Trianah secara otomotis juga ditutup.
Kendati demikian, pihak kepolisian juga tetap akan melakukan pendampingan terhadap Zada Talitha (25), anak pasangan suami istri tersebut yang juga turut menjadi korban.
Zada ditemukan terluka parah di bagian kepala dan di pergelangan tangan dan sempat dilarikan ke rumah sakit. Kini kondisinya sudah berangsur sadar.
Namun demi menjaga psikis serta pemulihan, pihak kepolisian memilih menunggu dan belum mengajukan pertanyaan.
"Alhamdulillah sudah mulai sadar, tapi kami tidak ingin terlalu membingungkan dia dulu, kasihan. Biar sembuh dulu, sambil kami juga sudah siapkan trauma healing bagi korban nantinya," kata Wahyu.
Wahyu menjelaskan pasangan suami istri tersebut sempat dirawat di salah satu rumah sakit jiwa di Jawa Timur. Namun terkait kondisi mental Trianah maupun JS, Wahyu belum berani memastikan.
"Dari pengakuan dan informasi para tetangga yang kami dapat memang seperti itu, sempat dirawat di salah satu rumah sakit jiwa. Tapi kalau ODGJ (sudah sembuh atau belum), itu yang belum berani kami pastikan," tutur Wahyu.
Baca berita lainnya di Google News