Padahal sebelumnya Selasa (7/9/2021) lalu polisi olah TKP dan menyisir CCTV.
Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Andriyansyah Rihats Hasibuan mengatakan, saat ini pelaku pembobolan ATM Bank Jateng tersebut masih dalam pengejaran.
"Pelaku (pembobolan ATM Bank Jateng dengan Skimming) masih dalam pengejaran," kata Andriyansya kepada TribunSolo.com.
Kemudian Andriyansyah mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut, salah satunya dengan menerjunkan tim Inafis Polres Klaten untuk kembali melakukan olah TKP di lokasi kejadian, Kamis (9/9/2021) pagi.
"Kasus ini masih dalam penyelidikan dan kedatangan Tim Inafis tadi pagi ke TKP melengkapi kekurangan dari olah TKP kemarin," ucapnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan TribunSolo.com, di ATM Samsat Klaten, Tim Inafis Polres Klaten tiba pukul 09.40 WIB.
Terlihat dua anggota Polres Klaten sedang melanjutkan olah TKP sebelumnya.
Nampak disana ada perwakilan dari Bank Jateng yang menemani dalam lanjutan olah TKP.
Terlihat satu petugas membawa tanda bertuliskan indentifikasi.
Selain itu ada salah satu petugas yang membawa kamera untuk pemotretan barang bukti.
Kemudian nampak polisi itu berkomunikasi dengan pihak perwakilan Bank Jateng.
Terakhir, para polisi itu mengamankan salah satu bagian dari mesin ATM dan menempatkan ke dalam sebuah plastik.
Tim Inafis Polres Klaten meninggalkan TKP sekitar pukul 10.25 WIB.
Baca juga: Daftar Biaya Transfer Saldo LinkAja ke BNI, Mandiri, BRI, BTN, BCA dan Melalui ATM Terbaru 2021
Baca juga: Heboh Foto Erick Thohir Mejeng di Layar Mesin ATM, Stafsus Menteri BUMN Buka Suara
Olah TKP Pertama
Polisi bergerak cepat menyelidiki kasus raibnya uang Rp 1,6 milar milik puluhan rekening nasabah di Bank Jateng Klaten.
Bahkan polisi sudah melakukan olah TKP yang diduga kuat pusat hilangnya uang via ATM di kawasan Samsat Klaten.
KBO Sat Reskrim Polres Klaten, Iptu Eko Pujiyanto mengatakan setelah menerima 4 laporan dari warga yang mengalami kehilangan uang polisi bergerak.
Eko mengatakan para pelapor mengetahui uang di rekeningnya lenyap usai menerima pesan dari bendahara kantornya.
Kemudian mereka mengecek saldo melalui m-banking dan melihat saldonya lenyap.
"Para pelapor tersebut melaporkan kehilangan uang dengan beragam, mulai dari belasan hingga ratusan juta rupiah," kata Eko kepada TribunSolo.com, Kamis (9/9/2021).
"Masyarakat yang melapor, rata-rata dari ASN serta CPNS," imbuhnya.
Dia mengungkapkan, telah memeriksa 10 saksi yang salah satunya dari pihak bank dan satpam yang berjaga di kantor Samsat.
Pihaknya belum bisa memastikan apakah pembobolan ATM bank tersebut dengan cara skimming atau tindakan pencurian dengan menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu secara illegal.
Selain itu, pihaknya sudah melakukan olah TKP pada Selasa (7/9/2021) lalu dan menyisir CCTV yang ada di sekitar ATM bank tersebut di Samsat Klaten.
"Pelapor sebelumnya pernah atau terakhir menarik uangnya di ATM Samsat Klaten," ujarnya.
"Sementara, kami belum melakukan klarifikasi kami masih fokus olah TKP, saksi terdiri dari pelapor, pihak bank dan satpam di tempat tersebut," aku dia.
Bank Jateng Buka Suara
Bank Jateng akhirnya membuka secara blak-blakan terhadap kasus raibnya uang nasabah di antaranya dialami PNS dan bidan di Kabupaten Klaten.
Sekretaris Perusahaan Bank Jateng, Herry Nunggal Supriyadi mengungkapkan, pihaknya menemukan ada 53 rekening nasabah yang memiliki transaksi yang mencurigakan.
"Kami menemukan ada 53 rekening milik nasabah yang terindikasi terkena skimming," ungkapnya saat berada di Bank Jateng Cabang Klaten kepada TribunSolo.com, Rabu (8/9/2021).
Tak main-main, 53 rekening tersebut terdapat total uang nasabah yang hilang Rp 1,6 miliar.
Ia menuturkan hampir 75 persen nasabah yang uangnya di rekeningnya lenyap itu milik Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Hampir sebagian besar rekening itu dipunyai ASN, ada juga yang pegawai swasta," kata dia.
Dari kejadian tersebut, ia mengaku sudah mengumpulkan pemilik rekening tersebut dan dilakukan pengembalian uang.
Hal ini dilakukan agar menjaga kenyamanan para nasabah yang menjadi korban skimming.
"Uang itu sudah kami kembalikan ke mereka," ujarnya.
Dia memastikan pihak internal bank tidak ada yang terlibat dalam kasus hilangnya uang di rekening nasabah Bank Jateng.
Ia mengatakan pihak bank akan melakukan inspeksi ke ATM milik bank plat merah milik provinsi.
"Internal tidak ada yang terlibat, ini murni eksternal," aku dia.
Janji Mengembalikan
Adapun lanjut dia, Bank Jateng memastikan bakal mengembalikan uang sebagai komitmen perusahaannya dalam melayani nasabah.
"Uang milik nasabah yang hilang di rekeningnya akan kami ganti," jelasnya.
Lanjut, Herry mengatakan dalam mekanisme pengembalian uang tersebut, nasabah melaporkan ke Bank Jateng terdekat.
Ia menuturkan, usai mendapatkan laporan tersebut, pihak bank akan mengverifikasi data rekening tersebut dahulu.
"Jika hasil verifikasi terdapat indikasi korban slimming, nanti akan segera diproses dan uang yang hilang akan dikembalikan," ujar Herry.
Kesaksian PNS
Nasib apes dialami seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS di Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten.
Di saat ia akan mengambil uang untuk kebutuhan sehari-hari, ternyata uang dalam rekeningnya tiba-tiba raib.
Pria yang bernama Suju kaget melihat saldo di rekeningnya kini tinggal Rp 105 ribu saja.
"Saya ke sini rencana mau mengambil uang, setelah dicek ternyata uang dalam saldo rekening saya tinggal Rp 105 ribu," kata dia kepada TribunSolo.com, Rabu (8/9/2021).
Suju mengaku awalnya dia mengetahui informasi bahwa adanya pembobolan ATM di salah satu bank di Klaten.
Melihat informasi tersebut, esok harinya ia mengecek saldo rekening tersebut.
"Kemarin saya dapat kabar dari teman untuk mengecek saldo rekening," aku dia.
"Saya mengecek di ATM di Samsat tapi ternyata rusak, lalu hari ini saya datang ke sini untuk mengecek saldo saya," kata dia membeberkan.
Ia menerangkan uang yang tersimpan di rekeningnya sekitar Rp 5,8 juta.
Kemudian ia sempat melakukan mengambil uang di ATM di Samsat Klaten pada Rabu (1/9/2021).
"Terakhir saat cek rekening saya sekitar satu minggu lalu, saldo masih Rp 5,8 juta," ujar Suju.
Dia berharap uang yang berada di rekening bisa kembali, karena akan digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
"Sementara, untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari, saya menggunakan uang yang disimpan istri saya," pungkasnya.
Berdasarkan pantauan TribunSolo.com pukul 10.00 WIB di lokasi bank tempat pemboblan, ada sejumlah orang sudah mengantre di bank tersebut.
Nampak nasabah yang menggunakan pakaian putih sedang menunggu antrean di sana.
Diselidiki Polisi
Kasus hilangnya uang dari rekening bank di Klaten sudah dilaporkan ke Polres Klaten.
Ada 4 orang yang melaporkan kasus ini dan kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta.
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, kasus ini terungkap dari adanya pesan berantai di aplikasi WhatsApp.
Pesan tersebut beredar pada Selasa (7/9/2021) siang.
Dalam pesan tersebut tertulis:
Kepada sedulur smua harap menghindari ambil uang diatm SPBU jonggrangan klaten
dikarena ada beberapa atm yg disciming
beberapa teman kehilangan saldo sampai puluhan juta, sementara dalam proses pengaduan….terima kasih….semoga bermanfaat
Ada juga pesan berantai lainnya yang meminta untuk warga mengecek saldo mereka:
Mhn dicek juga yg punya ATM BPD terutama yg tlah ambil di ATM SAMSAT KLATEN DAN PEMDA telah terjadi pembobolan sebesar Rp 500 rb dan 70 jt.korban seorang bidan desa. Tlg cek bg yg pernah ambil sepekan..data valid
Kasus tersebut kini ditangani Polres Klaten.
Kasat Reskrim Polres Klaten, AKP Andriyansyah Rithas Hasibuan mengatakan, sampai saat ini sudah ada 4 orang yang melaporkan ke Polisi.
"Laporan kami telah terima ada 4 orang yang melapor, kerugian ada yang di atas ratusan, ada juga yang belasan juta," kata Andriyansyah kepada TribunSolo.com, Rabu (8/9/2021).
Andriyansyah mengatakan, pihaknya telah melakukan olah TKP, memeriksa para saksi dan menyisir CCTV.
Selain itu, ia mengungkapkan telah berkoordnasi dengan pihak bank terkait.
"Kami mohon doanya kepada masyarakat agar kasus ini bisa terungkap dan dapat menangkap pelakunya," pungkasnya.
Kaget Uang Tiba-tiba Hilang
Uang di rekening tabungan milik seorang bidan di Klaten tiba-tiba hilang.
Padahal, korban tidak melakukan transaksi.
Akibat kejadian tersebut, bidan bernama Wahyu Widayanti (32) itu kehilangan uangnya hingga belasan juta rupiah.
Wahyu mengatakan, awalnya ia mengetahui adanya peristiwa pembobolan tersebut dari informasi yang beredar di media sosial.
Ada sejumlah orang yang mengeluhkan tabungannya dibobol.
"Awalnya, ada informasi rekening di salah satu bank dibobol, saya kira hoaks, kemudian saya coba hubungi pihak bank untuk dicek kembali, ternyata uang saya di rekening raib," kata Wahyu kepada TribunSolo.com, Selasa (7/9/2021).
Wahyu mengaku jumlah uang yang di rekening tersebut dibobol sebanyak Rp 19 juta.
Bidan yang bertugas di Desa Trasan itu mengatakan, jumlah rekening yang dibobol kini tinggal Rp 8.220.
"Saat di cek oleh bank, ternyata hari ini ada transaksi banyak sekali, padahal saya merasa tidak melakukan transaksi hari ini," ujar Wahyu.
Padahal, Wahyu sendiri terakhir kali melakukan transaksi di ATM di Samsat Klaten, Kamis lalu (2/9/2021).
Setelah mendapati rekeningnya dibobol, ia langsung langsung melaporkan kejadian itu ke pihak bank.
Meskipun sudah melaporkan ke bank, ia mengaku belum melaporkan kejadian ini ke Polres Klaten.
"Harapan saya, uang dalam rekening bisa dikembalikan semua," ujarnya.
Ia mengungkapkan, kejadian yang ia alami tidak hanya terjadi oleh dirinya saja.
Dia mengungkapkan ada salah satu rekan seprofesi yang bekerja di Kecamatan Ceper hingga dokter menjadi korban.
"Rekan-rekan kami juga menjadi korban, bahkan ada dokter yang uangnya berjumlah ratusan juta raib," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Canggihnya Pembobol 12 Mesin ATM di Solo : Mengaku Belajar di Medsos,Pakai Remote Control & Penjepit.