Berita Nasional

Aziz Yanuar Bantah Laskar FPI Bawa Senjata di Dalam Mobil, Sebut Hanya Ada Durian di Dalam Kardus

Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aziz Yanuar sebut hanya ada durian di dalam mobil eks Laskar FPI

TRIBUNUMSEL.COM, JAKARTA - Isi di dalam mobil eks Laskar Front Pembela Islam (FPI) diungkap oleh kuasa hukum 6 keluarga eks anggota Laskar FPI Aziz Yanuar.

Aziz Yanuar mengklaim tak ada satupun pengawal Muhammad Rizieq Shihab (MRS) yang membawa senjata, baik senjata api maupun senjata tajam saat kejadian di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek.

Penegasan itu sekaligus menepis kesaksian para saksi yang dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) dalam sidang lanjutan perkara dugaan pembunuhan di luar hukum alias unlawful killing, di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (26/10/2021) kemarin.

Aziz mengatakan, kala itu yang sedang dilakukan Rizieq Shihab beserta rombongan yakni ingin menuju ke Karawang untuk melaksanakan dakwah dan beristirahat.

Kata dia, saat itu yang dibawa dalam mobil Chevrolet Spin berwarna abu-abu yang digunakan anggota Laskar FPI saat mengawal Rizieq Shihab itu hanya buah durian yang ada di dalam kardus.

"HRS dkk mau dakwah keluarga dan istirahat di Karawang, isi mobil Chevrolet itu yangg 'berbahaya' hanya durian di dalam dus," kata Aziz kepada Tribunnews.com, Rabu (27/10/2021).

Diketahui, dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan itu, beberapa saksi yang dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) menyatakan, melihat ada beberapa senjata di dalam mobil Chevrolet Spin milik anggota Laskar FPI.

Baca juga: FAKTA Baru Kasus Unlawful Killing 6 Eks Laskar FPI, Ada yang Teriak Jangan Diapa-apain Temen Saya

Beberapa senjata itu terlihat, setelah pihak kepolisian melakukan penggeledahan pada mobil tersebut seusai 6 anggota laskar FPI itu diminta keluar dari mobil di rest area KM.50 Cikampek, pada 7 Desember 2020 dini hari.

Menanggapi kesaksian itu, Aziz mengatakan, seluruh pengawal Muhammad Rizieq Shihab (MRS) dalam hal ini anggota Laskar FPI dapat diyakini tidak pernah membawa senjata jenis apapun.

"Pengawal HRS tidak pernah membawa senjata baik api maupun tajam," katanya.

Hal itu bisa dibuktikan kata Aziz, sesuai dengan komunikasi yang dijalin oleh para anggota eks Laskar FPI melalui voice note WhatsApp sebelum peristiwa itu terjadi.

"Ini dapat didengar dari voice wa komunikasi mereka sebelum terjadi pristiwa itu, jika ada senjata maka naluri manusia pasti akan digunakan dan terdengar di voice-voice itu," katanya menjelaskan.

Lebih lanjut kata dia, saat peristiwa pembuntutan itu dilakukan oleh pihak kepolisian dalam hal ini jajaran dari Polda Metro Jaya, seluruh rombongan Rizieq Shihab tidak mengetahui kalau yang melakukan itu merupakan anggota kepolisian.

Mereka menganggap para penguntit itu adalah penjahat yang memang dengan sengaja melakukan pembuntutan terhadap rombongan Rizieq Shihab.

"Perlu dicatat waktu itu seluruh manusia yang terlibat di peristiwa itu di pihak HRS tidak ada yang tahu yang menguntit dan provokasi itu bahkan menembaki dan membunuh itu dari aparat kepolisian alias menyangka itu mereka adalah para penjahat," tuturnya.

Halaman
1234

Berita Terkini