Berita Nasional

Langkah Tegas Nadiem Makarim Usai Tahu ada Guru yang Digaji Hanya Rp 100 Ribu Perbulan

Editor: Slamet Teguh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim (tengah) menunduk saat menceritakan pengalamannya bertemu para guru honorer di Lombok Tengah, Kamis (7/10/2021).

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNSUMSEL.COM, LOMBOK – Profesi guru di Indoesia masih kerap kurang dihargai.

Buktinya, masih ada guru yang mendapatkan gaji yang sangat kecil.

Apalgai mereka yang masih menjadi guru honorer.

Dicurhati minimnya honor guru honorer, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengaku kaget.

Apalagi guru-guru itu memperoleh honor Rp 100 ribu per bulan.

Nadiem Makarim menceritakan, saat itu dirinya berkunjung ke TK Negeri Pembina Pedesaan.

Ia sedang duduk di sebelah murid umur 4 tahun.

Lalu gurunya, Asmawarni Yanti mulai membawakan pelajaran di kelas.

”Tetapi tiba-tiba dia terbawa emosi dan langsung menangis,” tutur Nadiem, pada wartawan, usai kunjungan di SDN Dasan Baru, Lombok Tengah, Kamis (7/10/2021).

Pada saat Asmawarni Yanti menangis, guru-guru di sebelahnya juga menangis.

Sampai anak kecil murid TK juga menangis pada momen tersebut.

”Jadi itu satu episode yang cukup menyedihkan, emosional,” tuturnya.

Guru yang honor di TK negeri menyampaikan kondisi mereka.

Nadiem mengaku sangat terkejut, para guru tersebut rupanya hanya mendapat gaji Rp 100 ribu sebulan yang kadang-kadang pencairannya tidak rutin setiap bulan.

”Itu menyakitkan hati saya sekali, kok bisa ya itu sampai terjadi.

Kadang-kadang pembayarannya juga tidak (teratur),” ujar Nadiem, sembari menunduk.

Selaku pemegang kebijakan, Menteri Nadiem akan berupaya mencarikan solusi bagi mereka. 

Menurutnya, solusi satu-satunya saat ini hanya dengan mengangkat mereka menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

”Jalur satu-satunya PPPK, ini satu-satunya jalur yang terbaik,” tegasnya.

Baca juga: Passing Grade PPPK Guru 2021 Dibagi Tiga Kategori, Ini Link Pengumuman Seleksi Tahap 1

Baca juga: Menteri Nadiem Menginap di Rumah Guru Honorer yang Mengabdi 25 Tahun Tapi Belum Jadi PNS

Karena itu, Menteri Nadiem menginstruksikan kepada semua kepala daerah dan kepala dinas pendidikan mengisi formasi PPPK supaya guru honorer di TK Negeri terakomodir.

”Karena mereka bisa menjadi PPPK, tapi tidak banyak yang mengisi,” ujarnya.

”Jadi guru TK negeri yang masih honorer, tolong masukkan sebagai formasi PPPK, ini untuk memberikan mereka kesempatan,” imbuhnya di hadapan Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri dan kepala Dinas Dikbud NTB.

Dengan mengikutkan mereka dalam seleksi PPPK, pemerintah bisa melihat apakah mereka bisa lolos seleksi atau tidak.

”Tapi paling tidak mereka harus berikan kesempatan. Jadi itu (PPPK) adalah solusi yang terbaik,” tegasnya.

Solusi kedua, penambahan honor guru TK bisa diambil dari BOP PAUD.

Dana ini sama dengan dana BOS, yang tahun lalu karena pandemi Covid-19 ditransfer langsung ke daerah.

”Kepala sekolah merdeka untuk menggunakannya, salah satunya untuk menambah biaya guru honorer,” katanya.  

Dia berharap nanti penggunaan dana BOP PAUD juga bisa sama seperti BOS.

”Dana ini sama dengan BOS, uang itu akan kita berikan diskresi kepada kepala sekolah untuk membantu para guru honorer,” katanya.

Dia ingin BOP juga langsung ditransfer ke rekening masing-masing sekolah

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Masih Ada Guru Berhonor Rp 100 Ribu per Bulan, Ini Langkah Nadiem Makarim.

Berita Terkini